Pelaku Tawuran di Flyover Pasar Rebo Dikeluarkan dari Sekolah
A
A
A
JAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta telah melakukan rapat untuk membahas aksi tawuran di Flyover Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur yang menewaskan siswa SMK Bunda Kandung. Hasilnya, semua siswa yang terlibat dalam tawuran itu terancam dikeluarkan dan dicabut KJP-nya.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, ada tiga sekolah yang terlibat dalam tawuran itu, yakni SMK Budi Murni 4, SMK Adi Luhur 2, Jakarta Timur, dan SMK Bunda Kandung, Jakarta Selatan.
Adapun yang terlibat dalam aksi tawuran itu, kata dia, siswa SMK Budi Murni 4 itu berjumlah 17 siswa, SMK Bunda Kandung berjumlah enam siswa, sedang SMK Adi Luhur 2 berjumlah 18 siswa. Akibat kejadian itu, satu orang dari SMK Bunda Kandung bernama Ahmad Andika Bagaskara, kelas XI Teknik Mesin pun tewas.
Pascaterjadinya tawuran, ungkap Susi, Disdik DKI mengambil langkah-langkah, seperti melakukan pertemuan dengan tiga sekolah tersebut dan mengintensifkan patroli dengan melibatkan unsur keamanan setempat di sejumlah titik di Jakarta.
"Ketiga sekolah mengambil langkah mengeluarkan siswa yang terlibat langsung dan memberikan sanksi pada siswa yang tidak terlibat langsung," ujarnya di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Selain itu, kata Susi, Disdik DKI Jakarta telah memanggil Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan dari tiga sekolah tersebut untuk memberikan sanksi, yakni mencabut KJP bagi penerima KJP, baik bagi yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Bahkan, Disdik DKI Jakarta akan meninjau ulang terhadap izin operasional sekolahnya.
"Kami berkoordinasi juga dengan Badan Akreditasi Provinsi untuk meninjau ulang Akreditasi Sekolahnya itu," katanya. (Baca Juga: Polisi Ultimatum Pembacok Siswa Bunda Kandung Serahkan Diri(mhd)
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, ada tiga sekolah yang terlibat dalam tawuran itu, yakni SMK Budi Murni 4, SMK Adi Luhur 2, Jakarta Timur, dan SMK Bunda Kandung, Jakarta Selatan.
Adapun yang terlibat dalam aksi tawuran itu, kata dia, siswa SMK Budi Murni 4 itu berjumlah 17 siswa, SMK Bunda Kandung berjumlah enam siswa, sedang SMK Adi Luhur 2 berjumlah 18 siswa. Akibat kejadian itu, satu orang dari SMK Bunda Kandung bernama Ahmad Andika Bagaskara, kelas XI Teknik Mesin pun tewas.
Pascaterjadinya tawuran, ungkap Susi, Disdik DKI mengambil langkah-langkah, seperti melakukan pertemuan dengan tiga sekolah tersebut dan mengintensifkan patroli dengan melibatkan unsur keamanan setempat di sejumlah titik di Jakarta.
"Ketiga sekolah mengambil langkah mengeluarkan siswa yang terlibat langsung dan memberikan sanksi pada siswa yang tidak terlibat langsung," ujarnya di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Selain itu, kata Susi, Disdik DKI Jakarta telah memanggil Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan dari tiga sekolah tersebut untuk memberikan sanksi, yakni mencabut KJP bagi penerima KJP, baik bagi yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Bahkan, Disdik DKI Jakarta akan meninjau ulang terhadap izin operasional sekolahnya.
"Kami berkoordinasi juga dengan Badan Akreditasi Provinsi untuk meninjau ulang Akreditasi Sekolahnya itu," katanya. (Baca Juga: Polisi Ultimatum Pembacok Siswa Bunda Kandung Serahkan Diri(mhd)