Tokoh Tionghoa Apresiasi Gagasan KH Ma'ruf Amin untuk Rujuk Nasional
A
A
A
JAKARTA - Melihat kondisi bangsa yang didera isu intoleransi membuat Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin menelurkan gagasan untuk rujuk nasional. Gagasan tersebut langsung disambut baik oleh tokoh senior Tionghoa.
Menyikapi kondisi bangsa saat ini, Kiai Ma'ruf menyarankan ada pertemuan dari berbagai unsur tokoh. Pertemuan para tokoh nasional itu disebut sebagai dialog nasional. Dari dialog itu diharapkan dapat menyatukan seluruh potensi bangsa.
"Jangan sampai ada kecurigaan, ada prasangka, ada praduga yang tidak tepat dan membuat kesalahpahaman," ujar Ma’ruf Amin melalui siaran pers yang diterima Kamis (23/2/2017).
Lebih lanjut dikatakan, saat ini beredar banyak prasangka buruk. Hal itu sangat berpotensi memecah persatuan nasional. Padahal untuk menjaga NKRI, dibutuhkan komitmen bersama yang tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Gagasan Kiai Ma'ruf Amin tentang dialog nasional dari berbagai unsur tokoh tersebut disambut gembira oleh sejumlah kalangan, termasuk para tokoh Tionghoa, salah satunya Eddie Lembong.
Saat ditemui di sela-sela Seminar Publik dan Peluncuran Buku, di Gedung Yustinus, Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, Kamis (23/2/2017), Eddie Lembong mengatakan, gagasan Kiai Ma'ruf Amin harus didukung dan diapresiasi.
"Baik itu, bahwa saya peraya Nahdlatul Ulama bisa memainkan peranan yang sangat mendasar. Saya percaya juga Nahdlatul Ulama punya pemikiran yang sangat progresif," kata Eddie Lembong.
Eddie Limbong juga mengakui jika saat ini terlah terjadi ketegangan-ketegangan sosial.
Menyikapi kondisi bangsa saat ini, Kiai Ma'ruf menyarankan ada pertemuan dari berbagai unsur tokoh. Pertemuan para tokoh nasional itu disebut sebagai dialog nasional. Dari dialog itu diharapkan dapat menyatukan seluruh potensi bangsa.
"Jangan sampai ada kecurigaan, ada prasangka, ada praduga yang tidak tepat dan membuat kesalahpahaman," ujar Ma’ruf Amin melalui siaran pers yang diterima Kamis (23/2/2017).
Lebih lanjut dikatakan, saat ini beredar banyak prasangka buruk. Hal itu sangat berpotensi memecah persatuan nasional. Padahal untuk menjaga NKRI, dibutuhkan komitmen bersama yang tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Gagasan Kiai Ma'ruf Amin tentang dialog nasional dari berbagai unsur tokoh tersebut disambut gembira oleh sejumlah kalangan, termasuk para tokoh Tionghoa, salah satunya Eddie Lembong.
Saat ditemui di sela-sela Seminar Publik dan Peluncuran Buku, di Gedung Yustinus, Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, Kamis (23/2/2017), Eddie Lembong mengatakan, gagasan Kiai Ma'ruf Amin harus didukung dan diapresiasi.
"Baik itu, bahwa saya peraya Nahdlatul Ulama bisa memainkan peranan yang sangat mendasar. Saya percaya juga Nahdlatul Ulama punya pemikiran yang sangat progresif," kata Eddie Lembong.
Eddie Limbong juga mengakui jika saat ini terlah terjadi ketegangan-ketegangan sosial.
(ysw)