Cari Ikan Saat Banjir, Remaja Hilang Tenggelam di Komplek Dosen IKIP Bekasi
A
A
A
BEKASI - Seorang remaja, Hengki Permana (16) hilang tenggelam dalam banjir yang sempat merendam Komplek Dosen IKIP, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Senin (20/2). Hingga saat ini, tubuh korban belum ditemukan.
”Korban tenggelam banjir saat mencari ikan di lokasi banjir perumahan Dosen IKIP,” kata Kapolsek Jatiasih, Kompol Rajiman. Menurut dia, insiden itu berawal saat korban bersama rekannya, Yoga (16) hendak mencari ikan di lokasi banjir. Sayangnya, niat mereka berujung maut.
Hengki yang saat itu berusaha menangkap ikan menggunakan tangan kosong, tiba-tiba terpeleset dan terjatuh ke dalam air. Yoga kemudian ikut terjun ke dalam air untuk menyelamatkan Hengki. Rupanya, tubuh Hengki terasa berat saat hendak ditolong, sehingga Yoga melepaskan tubuhnya sampai tenggelam.
Yoga pun kemudian berenang ke tepian menyelamatkan diri dari arus banjir yang deras. Tenggelamnya korban, karena korban tidak mengetahui bahwa tempat mereka mencari ikan adalah polder air atau kolam retensi yang memiliki kedalaman hingga 10 meter.
Kolam itu dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi untuk menanggulangi banjir di wilayah setempat.”Kemungkinan korban tidak mengetahui bahwa di lokasi itu merupakan polder air, bukan permukiman warga yang diterjang banjir,” ungkapnya.
Ketua Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Dimiyati menambahkan, pihaknya telah meminta bantuan perahu mesin untuk mengakses lokasi kejadian. Sebab lokasi tersebut memiliki kedalaman hingga 10 meter.
Guna mengantisipasi insiden susulan, pihaknya telah mengerahkan personel di sekeliling Komplek IKIP untuk mempertebal pengamanan. Tujuannya, untuk menghalau warga yang nekat mencari ikan di lokasi banjir. Hingga saat ini, perumah tersebut masih terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
”Korban tenggelam banjir saat mencari ikan di lokasi banjir perumahan Dosen IKIP,” kata Kapolsek Jatiasih, Kompol Rajiman. Menurut dia, insiden itu berawal saat korban bersama rekannya, Yoga (16) hendak mencari ikan di lokasi banjir. Sayangnya, niat mereka berujung maut.
Hengki yang saat itu berusaha menangkap ikan menggunakan tangan kosong, tiba-tiba terpeleset dan terjatuh ke dalam air. Yoga kemudian ikut terjun ke dalam air untuk menyelamatkan Hengki. Rupanya, tubuh Hengki terasa berat saat hendak ditolong, sehingga Yoga melepaskan tubuhnya sampai tenggelam.
Yoga pun kemudian berenang ke tepian menyelamatkan diri dari arus banjir yang deras. Tenggelamnya korban, karena korban tidak mengetahui bahwa tempat mereka mencari ikan adalah polder air atau kolam retensi yang memiliki kedalaman hingga 10 meter.
Kolam itu dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi untuk menanggulangi banjir di wilayah setempat.”Kemungkinan korban tidak mengetahui bahwa di lokasi itu merupakan polder air, bukan permukiman warga yang diterjang banjir,” ungkapnya.
Ketua Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Dimiyati menambahkan, pihaknya telah meminta bantuan perahu mesin untuk mengakses lokasi kejadian. Sebab lokasi tersebut memiliki kedalaman hingga 10 meter.
Guna mengantisipasi insiden susulan, pihaknya telah mengerahkan personel di sekeliling Komplek IKIP untuk mempertebal pengamanan. Tujuannya, untuk menghalau warga yang nekat mencari ikan di lokasi banjir. Hingga saat ini, perumah tersebut masih terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
(pur)