Voxpol Center: SBY Turun Gunung Tak Berdampak untuk Suara Agus-Sylvi
A
A
A
JAKARTA - Voxpol Center Research & Consulting merilis hasil quick count terkait Pilgub DKI Jakarta. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvia Murni diprediksi tak bisa masuk ke putaran kedua.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, sejak lama lembaga-lembaga survei telah merilis tentang elektabilitas tiap paslon. Umumnya, para lembaga survei memang menyebutkan elektabilitas AHY-Sylvi tak terlalu tinggi dibandingkan dua paslon lainnya.
"Ini terjadi, karena AHY-Sylvi kurang bisa menarik pemilih dari kalangan muslim. Agus lebih menonjol dengan gayanya yang menarik pemilih pemula. Berbeda dengan Anies-Sandi yang bisa menarik pemilih dari kalangan muslim," ujar Pangi pada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Pangi menuturkan, turun gunungnya SBY pun dianggap tak memberikan dampak signifikan pada suara AHY. "Pada debat juga berpengaruh pada elektabilitas AHY-Sylvi. Debat menjadi panggung Anies-Sandi, sedang AHY-Sylvi tampil kurang menguasai. Akibatnya, elektabilitas AHY-Sylvi menurun," tuturnya.
Pangi menambahkan, ada kecurigaan turunnya elektabilitas AHY-Sylvi pun tak terlepas dari konflik antara SBY dengan Antasari Azhar. "Orang bilang sebaiknya SBY tak turun gunung, hingga akhirnya ada kasus Antasari yang kini terbukti berpengaruh pada trending-nya (AHY-Sylvi)," katanya.
Dia menambahkan, saat ini yang lebih menarik akan kemanakah pendukung AHY-Sylvi bila sampai paslon nomor urut tersebut tak bisa masuk ke putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017 ini.
"Ini bergantung kemahiran timsesnya dalam menarik dukungannya. Dan mungkinkan ada koalisi baru dari dua paslon (Anis-Sandi dan Ahok-Djarot) untuk memenangkan Pilgub DKI yang diprediksi bakal dua putaran itu?," ucapnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, sejak lama lembaga-lembaga survei telah merilis tentang elektabilitas tiap paslon. Umumnya, para lembaga survei memang menyebutkan elektabilitas AHY-Sylvi tak terlalu tinggi dibandingkan dua paslon lainnya.
"Ini terjadi, karena AHY-Sylvi kurang bisa menarik pemilih dari kalangan muslim. Agus lebih menonjol dengan gayanya yang menarik pemilih pemula. Berbeda dengan Anies-Sandi yang bisa menarik pemilih dari kalangan muslim," ujar Pangi pada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Pangi menuturkan, turun gunungnya SBY pun dianggap tak memberikan dampak signifikan pada suara AHY. "Pada debat juga berpengaruh pada elektabilitas AHY-Sylvi. Debat menjadi panggung Anies-Sandi, sedang AHY-Sylvi tampil kurang menguasai. Akibatnya, elektabilitas AHY-Sylvi menurun," tuturnya.
Pangi menambahkan, ada kecurigaan turunnya elektabilitas AHY-Sylvi pun tak terlepas dari konflik antara SBY dengan Antasari Azhar. "Orang bilang sebaiknya SBY tak turun gunung, hingga akhirnya ada kasus Antasari yang kini terbukti berpengaruh pada trending-nya (AHY-Sylvi)," katanya.
Dia menambahkan, saat ini yang lebih menarik akan kemanakah pendukung AHY-Sylvi bila sampai paslon nomor urut tersebut tak bisa masuk ke putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017 ini.
"Ini bergantung kemahiran timsesnya dalam menarik dukungannya. Dan mungkinkan ada koalisi baru dari dua paslon (Anis-Sandi dan Ahok-Djarot) untuk memenangkan Pilgub DKI yang diprediksi bakal dua putaran itu?," ucapnya.
(whb)