Begini Kisah Sepatu 'Sandi Uno' Lewat Program Oke Oce
A
A
A
JAKARTA - Tim Pemenangan Anies-Sandi, Firman Naufal menjelaskan, soal kemunculan sepatu 'Sandi Uno' yang sempat menghebohkan Jakarta. Pasalnya, pada debat 10 Februari kemarin Sandi langsung memamerkan sepatu tersebut di hadapan penonton.
"Polemik sepatu saat debat tanggal 10 (Februari). Oke oce, pendampingan bukan hanya yang mulai, tapi yang sudah berusaha. Pendampingan usaha, modal, mengcreate lebih jauh. Banyak reseller yang dari Jakarta. Oke oce ini," jelas Firman di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).
Lebih lanjut, Founder sepatu 'Sandi Uno', Hartono mengaku, dirinya sudah lama bertemu dengan Sandiaga Uno jauh sebelum adanya momen Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
"Kenal Sandi belasan tahun lalu, sebelum jadi cawagub. Sering bicara private investmen. Betul nine ten (910) itu lahirnya dua tiga tahun lalu, dahulu saya latarbelakangnya di manufacturing Nike, ekspert saya di pabrikannya, merem juga bisa jadi sepatu. 90% sepatu lari semua," kata Hartono.
Semua, lanjut Hartono, juga berawal dari hobi lari. "Mulai dari hobi lari nyoba sepatu itu, kenal komunitas larinya Sandi, Jakarta Berlari. Orang Indonesia sudah pinter bikin sepatu, sejak 88 Nike uda Indonesia. Masalahnya, branding sangat susah dan mahal. Banyak pengusaha cari gampang, trading, tahap awal enggak ada masalah, buat brand global harus dipupuk," tuturnya.
"Polemik sepatu saat debat tanggal 10 (Februari). Oke oce, pendampingan bukan hanya yang mulai, tapi yang sudah berusaha. Pendampingan usaha, modal, mengcreate lebih jauh. Banyak reseller yang dari Jakarta. Oke oce ini," jelas Firman di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).
Lebih lanjut, Founder sepatu 'Sandi Uno', Hartono mengaku, dirinya sudah lama bertemu dengan Sandiaga Uno jauh sebelum adanya momen Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
"Kenal Sandi belasan tahun lalu, sebelum jadi cawagub. Sering bicara private investmen. Betul nine ten (910) itu lahirnya dua tiga tahun lalu, dahulu saya latarbelakangnya di manufacturing Nike, ekspert saya di pabrikannya, merem juga bisa jadi sepatu. 90% sepatu lari semua," kata Hartono.
Semua, lanjut Hartono, juga berawal dari hobi lari. "Mulai dari hobi lari nyoba sepatu itu, kenal komunitas larinya Sandi, Jakarta Berlari. Orang Indonesia sudah pinter bikin sepatu, sejak 88 Nike uda Indonesia. Masalahnya, branding sangat susah dan mahal. Banyak pengusaha cari gampang, trading, tahap awal enggak ada masalah, buat brand global harus dipupuk," tuturnya.
(mhd)