Hibah Rp25 Miliar dari DKI, Bekasi Bangun 18 Sumur Artesis di Bantar Gebang

Rabu, 08 Februari 2017 - 13:04 WIB
Hibah Rp25 Miliar dari DKI, Bekasi Bangun 18 Sumur Artesis di Bantar Gebang
Hibah Rp25 Miliar dari DKI, Bekasi Bangun 18 Sumur Artesis di Bantar Gebang
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera membangun sumur artesis di Kecamatan Bantar Gebang pada April mendatang. Rencananya, anggaran yang digunakan membangun sumur tersebut berasal dari dana hibah Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp25 miliar.

”Kita akan bangun sumur di wilayah Bantar Gebang, anggaranya dari DKI Jakarta,” ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Rabu (8/2/2017). Menurut dia, pembangunan sumur tersebut akan dikerjakan dua bulan mendatang untuk kebutuhan air bersih warga Bantar Gebang.

Sumur itu akan dibangun di Kelurahan Sumurbatu, Cikiwul, dan Ciketing Udik, yang masuk wilayah Kecamatan Bantar Gebang. Sebab, wilayah di sana terkena dampak dari keberadaan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang milik DKI seluas 110 hektar.

Rahmat mengatakan, yang menggarap pembangunan sumur artesis tersebut adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot. Selama ini, warga di tiga kelurahan tersebut kekurangan air bersih. Sehingga, Bekasi dan DKI Jakarta sepakat untuk membangun sumur artesi ini.

”Kedepannya warga di sana tidak akan kekurangan air bersih,” ungkapnya. Apalagi, kata dia, wilayah tersebut terkena dampak bau karena keberadaan mereka berdekatan dengan TPST Bantar Gebang milik DKI Jakarta dan TPA Sumur Batu milik Kota Bekasi.

Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, TB Hendi Irawan menambahkan, pihaknya akan membangun 18 sumur artesis di tiga kelurahan setempat. Rencananya, pembangunan sumur di 3 Kelurahan itu ditarget rampung bulan September.”Saat ini kita persiapkan untuk pembangunannya,” tambahnya.

Hendi menjelaskan, pada tahap awal pembangunan, pihaknya akan membuat delapan sumur dengan rincian masing-masing tiga sumur artesis di Cikiwul dan Sumurbatu serta dua sumur artesis di Ciketing Udik. Dan tahap awal, pihaknya membutuhkan 8.000 sambungan pipa untuk mengalirkan air ke warga.

Kemudian pada tahap kedua, kata dia, 10 sumur artesis akan dibangun pada 2019. Secara keseluruhan, pemerintah membutuhkan 18.000 sambungan pipa untuk menutupi kebutuhan 18.000 warga setempat. Sebab, satu sumur artesis itu menyuplai 1.000 keluarga.”Seluruhnya rampung 2022,” katanya.

Menurut dia, air yang dialiri oleh perusahaan milik pemerintah itu tidak dipungut biaya. Karena itu, beban biaya operasional seperti pemeliharaan, gaji pegawai akan diajukan ke DKI Jakarta sebagai anggaran rutin setiap tahun.”Rencananya seperti itu, nanti diajukan ke DKI,” tukasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7770 seconds (0.1#10.140)