Masih Misterius, Kasus Arum Mirip Pembunuhan Akseyna
A
A
A
JAKARTA - Polisi menyebutkan, kasus tewasnya Mahasiswa Esa Unggul Tri Aryani Puspo Ningrum di Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu mirip dengan kasus Akseyna di UI, Depok. Sebab, tak ada saksi yang melihat langsung dan tempat kejadian perkara (TKP) sudah rusak.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Andi Adnan mengatakan, kasus Arum itu sejatinya mirip dengan kasus kematian Akseyna di UI dahulu. Sebab, tak adanya saksi yang melihat langsung, CCTV, dan rusaknya TKP membuat polisi kesulitan dalam mengungkap siapa orang yang membunuh Arum.
"Bahasa polisi, TKP rusak pas (Arum) ditolong teman dan keluarganya, pas diangkat ke RS, otomatis rusak TKP-nya. Sudah tak berstatus quo lagi, kalau dalam penyelidikan seperti itu," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (6/2/2017).
Andi menerangkan, kendala yang dihadapi polisi di kasus Arum itu pun mirip dengan yang dihadapi polisi dalam menyelidiki kasus Akseyna. Dalam setiap kasus pembunuhan, polisi mendapatkan segala petunjuk dari TKP, saksi-saksi, dan barang bukti. (Baca: Polisi Kurang Fokus Selidiki Pembunuhan Mahasiswi Esa Unggul )
"Ada rambut dan segala macam (petunjuk di TKP). Nah, itu bisa terjadi kalau TKP-nya bersih, tak ada yang masuk ke sana. Nah, ini kan masalahnya TKP-nya tak perawan lagi. Karena korban ditolong oleh pacarnya dan temannya," katanya. (Baca juga: Ungkap Kematian Akseyna, Polda Metro Lakukan Ini )
Namun begitu, tambah Andi, polisi tak menyalahlan siapapun dalam rusaknya TKP di kasus Arum karena itu semua merupakan hal yang manusiawi. Maka itu, polisi berfokus pada pendalaman keterangan saksi-saksi untuk mengungkap kasus Arum tersebut.
"Kami tetap optimis bisa mengungkap kasus Arum ini meski butuh waktu yang tak sedikit. Mohon doanya saja yah," katanya.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Andi Adnan mengatakan, kasus Arum itu sejatinya mirip dengan kasus kematian Akseyna di UI dahulu. Sebab, tak adanya saksi yang melihat langsung, CCTV, dan rusaknya TKP membuat polisi kesulitan dalam mengungkap siapa orang yang membunuh Arum.
"Bahasa polisi, TKP rusak pas (Arum) ditolong teman dan keluarganya, pas diangkat ke RS, otomatis rusak TKP-nya. Sudah tak berstatus quo lagi, kalau dalam penyelidikan seperti itu," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (6/2/2017).
Andi menerangkan, kendala yang dihadapi polisi di kasus Arum itu pun mirip dengan yang dihadapi polisi dalam menyelidiki kasus Akseyna. Dalam setiap kasus pembunuhan, polisi mendapatkan segala petunjuk dari TKP, saksi-saksi, dan barang bukti. (Baca: Polisi Kurang Fokus Selidiki Pembunuhan Mahasiswi Esa Unggul )
"Ada rambut dan segala macam (petunjuk di TKP). Nah, itu bisa terjadi kalau TKP-nya bersih, tak ada yang masuk ke sana. Nah, ini kan masalahnya TKP-nya tak perawan lagi. Karena korban ditolong oleh pacarnya dan temannya," katanya. (Baca juga: Ungkap Kematian Akseyna, Polda Metro Lakukan Ini )
Namun begitu, tambah Andi, polisi tak menyalahlan siapapun dalam rusaknya TKP di kasus Arum karena itu semua merupakan hal yang manusiawi. Maka itu, polisi berfokus pada pendalaman keterangan saksi-saksi untuk mengungkap kasus Arum tersebut.
"Kami tetap optimis bisa mengungkap kasus Arum ini meski butuh waktu yang tak sedikit. Mohon doanya saja yah," katanya.
(ysw)