Pembunuh Belum Tertangkap, Orang Tua Mahasiswi Esa Unggul Cemas
A
A
A
JAKARTA - Pengungkapan kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum, masih menunggu hasil kinerja polisi. Pihak keluarga pun cemas dan berharap kasus yang sudah ditangani hampir sebulan itu bisa segera diselesaikan dengan tertangkapnya pelaku.
Kasim, orangtua Arum, menyatakan tidak akan lelah walau harus bolak-balik ke Polsek Kebon Jeruk untuk menanyakan kabar terbaru dari penyelidikan tewasnya anaknya tersebut.
"Pengin kepastian, karena sudah hampir sebulan ngambang kasusnya," kata Kasim saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Ia melanjutkan, pada Selasa 24 Januari 2017, dirinya menyambangi Mapolsek Kebon Jeruk menanyakan informasi terbaru. Namun, bukan jawaban yang melegakan, karena ternyata polisi masih mendalami kasus tersebut.
Hingga dirinya berpikir kalau kematian anaknya sulit diselidiki karena polisi masih butuh untuk menggali bukti-bukti lagi.
"Harapan dari pihak keluarga, kepolisian segera menangkap pelakunya. Saya minta polisi jangan ragu-ragu untuk menangkap siapa pelakunya," katanya.
Seperti diketahui, Polsek Kebon Jeruk dibantu dengan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat untuk mengungkap tewasnya Tri Ari Yani Puspo Arum.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andi Adnan mengatakan penyidik tengah menunggu hasil laboratorium forensik di lokasi kejadian. Sambil menunggu hasilnya pihaknya terus mencari petunjuk lain yang mengarah pada pelaku.
Sebagaimana diketahui, Tri Ari Yani Puspo Arum ditemukan tewas pada 9 Januari 2017 di rumah kosnya, Jalan H Asmat Ujung, Kompleks Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Polisi menduga kasus tersebut merupakan perampokan disertai pembunuhan.
Kasim, orangtua Arum, menyatakan tidak akan lelah walau harus bolak-balik ke Polsek Kebon Jeruk untuk menanyakan kabar terbaru dari penyelidikan tewasnya anaknya tersebut.
"Pengin kepastian, karena sudah hampir sebulan ngambang kasusnya," kata Kasim saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Ia melanjutkan, pada Selasa 24 Januari 2017, dirinya menyambangi Mapolsek Kebon Jeruk menanyakan informasi terbaru. Namun, bukan jawaban yang melegakan, karena ternyata polisi masih mendalami kasus tersebut.
Hingga dirinya berpikir kalau kematian anaknya sulit diselidiki karena polisi masih butuh untuk menggali bukti-bukti lagi.
"Harapan dari pihak keluarga, kepolisian segera menangkap pelakunya. Saya minta polisi jangan ragu-ragu untuk menangkap siapa pelakunya," katanya.
Seperti diketahui, Polsek Kebon Jeruk dibantu dengan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat untuk mengungkap tewasnya Tri Ari Yani Puspo Arum.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andi Adnan mengatakan penyidik tengah menunggu hasil laboratorium forensik di lokasi kejadian. Sambil menunggu hasilnya pihaknya terus mencari petunjuk lain yang mengarah pada pelaku.
Sebagaimana diketahui, Tri Ari Yani Puspo Arum ditemukan tewas pada 9 Januari 2017 di rumah kosnya, Jalan H Asmat Ujung, Kompleks Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Polisi menduga kasus tersebut merupakan perampokan disertai pembunuhan.
(ysw)