Diberhentikan Sepihak, Puluhan PHL Dijanjikan Ikut Seleksi April
A
A
A
JAKARTA - Puluhan pekerja harian lepas (PHL) Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur yang diberhentikan sepihak telah mendapat jawaban nasib mereka dari Pemprov DKI Jakarta.
Salah seorang PHL itu adalah Sartono (46). Dia mengatakan, sudah bertemu dengan Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Provinsi DKI Jakarta pada Kamis 19 Januari 2017. Pada pertemuan itu, dia mengungkapkan, jika puluhan PHL itu dijanjikan akan lolos seleksi dan direkrut kembali pada bulan April mendatang.
"Jadi dahulu kan kami dijanjikan akan direkrut kembali di seleksi bulan April tapi tidak ada perjanjian hitam di atas putih nah kemarin saya minta kepastian," kata Sartono, Minggu (22/1/2017).
Sartono kemudian mengaku siap untuk mengikuti seleksi pada April mendatang. Walaupun dirinya juga tidak tahu lolos atau tidak.
"Jadi ini udah deal semua. Katanya sudah dibuatin perjanjian. Cuma sekarang suruh nunggu saja, kami sudah dijelasin jadi tidak bingung lagi," katanya.
Sartono mengaku ingin cepat kerja. Karena, dirinya adalah tulang punggung keluarga. "Namanya saya kan kepala rumah tangga, ya pinginnya cepet diangkat lagi. Tapi ya sudahlah," kata Sartono.
Salah seorang PHL itu adalah Sartono (46). Dia mengatakan, sudah bertemu dengan Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Provinsi DKI Jakarta pada Kamis 19 Januari 2017. Pada pertemuan itu, dia mengungkapkan, jika puluhan PHL itu dijanjikan akan lolos seleksi dan direkrut kembali pada bulan April mendatang.
"Jadi dahulu kan kami dijanjikan akan direkrut kembali di seleksi bulan April tapi tidak ada perjanjian hitam di atas putih nah kemarin saya minta kepastian," kata Sartono, Minggu (22/1/2017).
Sartono kemudian mengaku siap untuk mengikuti seleksi pada April mendatang. Walaupun dirinya juga tidak tahu lolos atau tidak.
"Jadi ini udah deal semua. Katanya sudah dibuatin perjanjian. Cuma sekarang suruh nunggu saja, kami sudah dijelasin jadi tidak bingung lagi," katanya.
Sartono mengaku ingin cepat kerja. Karena, dirinya adalah tulang punggung keluarga. "Namanya saya kan kepala rumah tangga, ya pinginnya cepet diangkat lagi. Tapi ya sudahlah," kata Sartono.
(mhd)