Begini Kronologis Penikaman Murtani di Terminal Bekasi hingga Berujung Maut
A
A
A
BEKASI -
Dua pelaku pembunuhan Murtani (40) di Terminal Bus Bekasi, pada Sabtu 5 April 2014 lalu, ternyata saling mengenal. Kedua pelaku, RM alias Ucok (28) dan Wahyu alias Kiwai (35), sudah lama mengenal Murtani yang berprofesi sebagai calo bus.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Deddy Supriadi menjelaskan, antara korban dengan kedua pelaku sudah saling mengenal di Terminal Bekasi. Sebab, korban sering memalak kedua korban selama ini. Bahkan, pelaku sering memberikan uang jika diminta secara paksa oleh korban.
Namun, pada Sabtu 5 April 2014 malam, kedua pelaku diminta uang kembali oleh korban, dan pelaku tetap memberikan uang tersebut. Sayangnya, setelah diberikan uang tersebut, korban malah memukul salah satu pelaku dengan bogem mentah.
Tidak terima dengan pukulan korban, kata dia, keributan akhirnya terjadi dengan mereka. Salah satu pelaku mengambil besi tusukan es batu, lalu menikam korban sebanyak dua kali dibagian dada. Korban yang terkapar parah, lalu ditinggalkan pelaku.
Setelah menikam korban, kedua pelaku melarikan diri dari kejaran petugas ke Sumatera Utara. Selama buron, kedua pelaku terus berpindah tempat untuk mengecoh petugas yang akan melakukan penyergapan."Saat keberadaanya di Bekasi, lalu kami ringkus," ungkapnya.
Seperti diberitakan, seorang calo bus PO Sari Indah, Murtani, 28, ditemukan kritis dengan kondisi mengalami dua luka tikam di dada. Akibatnya, Korban tewas saat perawatan di Rumah Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Sabtu 5 April 2014 lalu.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Cut Meutia, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, persis di depan kantor bus PO Ranau Indah, Terminal Induk Bus Kota Bekasi. Saat itu, korban ditemukan sudah tak terluka parah sekitar pukul 22.30 WIB.
Dua pelaku pembunuhan Murtani (40) di Terminal Bus Bekasi, pada Sabtu 5 April 2014 lalu, ternyata saling mengenal. Kedua pelaku, RM alias Ucok (28) dan Wahyu alias Kiwai (35), sudah lama mengenal Murtani yang berprofesi sebagai calo bus.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Deddy Supriadi menjelaskan, antara korban dengan kedua pelaku sudah saling mengenal di Terminal Bekasi. Sebab, korban sering memalak kedua korban selama ini. Bahkan, pelaku sering memberikan uang jika diminta secara paksa oleh korban.
Namun, pada Sabtu 5 April 2014 malam, kedua pelaku diminta uang kembali oleh korban, dan pelaku tetap memberikan uang tersebut. Sayangnya, setelah diberikan uang tersebut, korban malah memukul salah satu pelaku dengan bogem mentah.
Tidak terima dengan pukulan korban, kata dia, keributan akhirnya terjadi dengan mereka. Salah satu pelaku mengambil besi tusukan es batu, lalu menikam korban sebanyak dua kali dibagian dada. Korban yang terkapar parah, lalu ditinggalkan pelaku.
Setelah menikam korban, kedua pelaku melarikan diri dari kejaran petugas ke Sumatera Utara. Selama buron, kedua pelaku terus berpindah tempat untuk mengecoh petugas yang akan melakukan penyergapan."Saat keberadaanya di Bekasi, lalu kami ringkus," ungkapnya.
Seperti diberitakan, seorang calo bus PO Sari Indah, Murtani, 28, ditemukan kritis dengan kondisi mengalami dua luka tikam di dada. Akibatnya, Korban tewas saat perawatan di Rumah Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Sabtu 5 April 2014 lalu.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Cut Meutia, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, persis di depan kantor bus PO Ranau Indah, Terminal Induk Bus Kota Bekasi. Saat itu, korban ditemukan sudah tak terluka parah sekitar pukul 22.30 WIB.
(pur)