Waspada! Beredar Narkoba Serupai Permen Anak Sekolah
A
A
A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan meminta, pada semua lapisan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga untuk lebih waspada mengawasi anak-anaknya. Sebab, polisi menemukan adanya peredaran narkoba yang bentuknya menyerupai permen.
"Kami baru saja mengungkap kasus peredaran narkoba dengan tersangka 12 orang. Pengungkapan itu dilakukan dalam waktu tiga bulanan ini," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan pada wartawan, Rabu (11/1/2017).
Iriawan menerangkan, dalam pengungkapan kasus narkoba itu, polisi mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 42 gram, serta ekstasi 26.560 butir. Dari ribuan jenis sabu tersebut, salah satunya ada yang berbentuk seperti permen dan dibungkus dengan kantong plastik yang diedarkan oleh tersangka ER, P, dan D yang dibekuk di kawasan Jakarta Barat.
"Sasaran pelaku ini mengedarkan narkoba menyerupai permen untuk dipasarkan ke anak-anak sekolahan. Sebab, ada kandungan narkoba sehingga ada halusinasi sehingga jadi addict. Jadi ketagihan (membeli shabu mirip permen), enak. Begitu juga dengan ekastasi," tuturnya.
Iriawan menjelaskan, saat ini barang haram tersebut sudah banyak yang masuk ke sekolah, terutama di kota-kota besar. Karena itu, dia mengimbau agar jajarannya mewaspadai hal itu. Adapun sabu-sabu berbentuk mirip permen tersebut dijual oleh para pelaku kepada anak-anak dengan harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu.
"Disusup ke sana (anak-anak). Banyak masuk ke sekolah. Hampir di seluruh Indonesia terutama di kota-kota besar. Ini yang harus diwaspadai, ini saya sudah sampaikan ke jajaran untuk bisa diteruskan ke sekolah," terangnya.
Iriawan menambahkan, selain menyerupai permen, pelaku juga membuatnya seperti minion dengan harga yang sama seperti mirip permen. Polisi meminta masyarakat untuk lebih waspada dalam mengawasi anak-anaknya saat membeli makanan, apalagi permen.
Adapun masyarakat bisa membedakan dengan mudah bila teliti karena narkoba itu dibungkus dengan plastik biasa, bukan seperti bungkus permen yang diproduksi dari pabrik resmi yang ada di toko-toko.
"Masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk lebih waspada pada anak-anaknya. Perhatikan kemasannya karena itu bisa dibedakan dengan mudah. Sebab, hanya dibungkus pakai kantong plastik saja," katanya.
"Kami baru saja mengungkap kasus peredaran narkoba dengan tersangka 12 orang. Pengungkapan itu dilakukan dalam waktu tiga bulanan ini," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan pada wartawan, Rabu (11/1/2017).
Iriawan menerangkan, dalam pengungkapan kasus narkoba itu, polisi mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 42 gram, serta ekstasi 26.560 butir. Dari ribuan jenis sabu tersebut, salah satunya ada yang berbentuk seperti permen dan dibungkus dengan kantong plastik yang diedarkan oleh tersangka ER, P, dan D yang dibekuk di kawasan Jakarta Barat.
"Sasaran pelaku ini mengedarkan narkoba menyerupai permen untuk dipasarkan ke anak-anak sekolahan. Sebab, ada kandungan narkoba sehingga ada halusinasi sehingga jadi addict. Jadi ketagihan (membeli shabu mirip permen), enak. Begitu juga dengan ekastasi," tuturnya.
Iriawan menjelaskan, saat ini barang haram tersebut sudah banyak yang masuk ke sekolah, terutama di kota-kota besar. Karena itu, dia mengimbau agar jajarannya mewaspadai hal itu. Adapun sabu-sabu berbentuk mirip permen tersebut dijual oleh para pelaku kepada anak-anak dengan harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu.
"Disusup ke sana (anak-anak). Banyak masuk ke sekolah. Hampir di seluruh Indonesia terutama di kota-kota besar. Ini yang harus diwaspadai, ini saya sudah sampaikan ke jajaran untuk bisa diteruskan ke sekolah," terangnya.
Iriawan menambahkan, selain menyerupai permen, pelaku juga membuatnya seperti minion dengan harga yang sama seperti mirip permen. Polisi meminta masyarakat untuk lebih waspada dalam mengawasi anak-anaknya saat membeli makanan, apalagi permen.
Adapun masyarakat bisa membedakan dengan mudah bila teliti karena narkoba itu dibungkus dengan plastik biasa, bukan seperti bungkus permen yang diproduksi dari pabrik resmi yang ada di toko-toko.
"Masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk lebih waspada pada anak-anaknya. Perhatikan kemasannya karena itu bisa dibedakan dengan mudah. Sebab, hanya dibungkus pakai kantong plastik saja," katanya.
(pur)