Kawal Sidang Ahok, GNPF-MUI Minta Massa Jaga Kebersihan
A
A
A
JAKARTA - GNPF-MUI meminta massa yang melakukan aksi demo di persidangan dugaan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki T Purnama (Ahok) berlaku tertib dan tak membuang sampah sembarangan.
Anggota Tim Advokat GNPF-MUI Habib Novel Bamukmin mengatakan, dalam sidang keempat ini, GNPF-MUI mengerahkan 3.000 lebih massa untuk mengawal sidang Ahok. GNPF-MUI pun berpesan agar massa yang berorasi dan ikut mengawal itu untuk terus bersikap tertib dan selalu menjaga lingkungannya.
"Kami sudah minta sama teman-teman untuk tidak merusak taman dan tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya di Gedung Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017).
Berdasarkan pantauan, terdapat sejumlah orang dari GNPF MUI yang membawa kantong plastik besar memunguti sampah dan meminta massa untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pesan itu juga disampaikan melalui mobil Komando di barisan GNPF-MUI yang tengah berorasi itu.
Massa GNPF-MUI itu pun masih terus berorasi dengan lantang di depan Gedung Kementan. Sedang massa pendukung Ahok tampak loyo. Mereka hanya duduk-duduk di pinggiran trotoar jalanan dan di pembatas jalur Transjakarta. Massa pun hanya sesekali saja berorasi di mobil Komando.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Iwan Kurniawan pun turun langsung melakukan sterilisasi jalur busway. Massa dari kedua kubu itu diperintahkan untuk tak duduk sembarangan di jalur busway karena bisa mengganggu aktivitas bus Transjakarta.
"Mari kita jaga ketertiban. Sadarilah lokasi kegiatan ini terbatas jadi saya minta saudara-saudara berkumpul di tempat yang sudah ditentukan, di belakang mobil komando," katanya.
Adapun penyekatan yang dilakukan polisi diantara dua kubu itu untuk menghindari terjadinya konflik yang mungkin terjadi. Polisi pun selalu mengingatkan massa untuk tidak masuk ke kelompok lainnya. Sejauh ini, tak ada gesekan dari kedua belah massa yang hadir mengawal jalannya sidang Ahok itu.
"Di sana orasi, di sini orasi bisa menimbulkan situasi panas, disitu polisi dan masyarakat mengingatkan kelompoknya supaya tidak terprovokasi kelompok lain," katanya.
Dia menambahkan, sejauh massa berlaku tertib dalam menyampaikan aspirasinya itu, polisi pun tak akan melakukan pembubaran terhadap massa yang tengah berorasi itu.
Anggota Tim Advokat GNPF-MUI Habib Novel Bamukmin mengatakan, dalam sidang keempat ini, GNPF-MUI mengerahkan 3.000 lebih massa untuk mengawal sidang Ahok. GNPF-MUI pun berpesan agar massa yang berorasi dan ikut mengawal itu untuk terus bersikap tertib dan selalu menjaga lingkungannya.
"Kami sudah minta sama teman-teman untuk tidak merusak taman dan tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya di Gedung Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017).
Berdasarkan pantauan, terdapat sejumlah orang dari GNPF MUI yang membawa kantong plastik besar memunguti sampah dan meminta massa untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pesan itu juga disampaikan melalui mobil Komando di barisan GNPF-MUI yang tengah berorasi itu.
Massa GNPF-MUI itu pun masih terus berorasi dengan lantang di depan Gedung Kementan. Sedang massa pendukung Ahok tampak loyo. Mereka hanya duduk-duduk di pinggiran trotoar jalanan dan di pembatas jalur Transjakarta. Massa pun hanya sesekali saja berorasi di mobil Komando.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Iwan Kurniawan pun turun langsung melakukan sterilisasi jalur busway. Massa dari kedua kubu itu diperintahkan untuk tak duduk sembarangan di jalur busway karena bisa mengganggu aktivitas bus Transjakarta.
"Mari kita jaga ketertiban. Sadarilah lokasi kegiatan ini terbatas jadi saya minta saudara-saudara berkumpul di tempat yang sudah ditentukan, di belakang mobil komando," katanya.
Adapun penyekatan yang dilakukan polisi diantara dua kubu itu untuk menghindari terjadinya konflik yang mungkin terjadi. Polisi pun selalu mengingatkan massa untuk tidak masuk ke kelompok lainnya. Sejauh ini, tak ada gesekan dari kedua belah massa yang hadir mengawal jalannya sidang Ahok itu.
"Di sana orasi, di sini orasi bisa menimbulkan situasi panas, disitu polisi dan masyarakat mengingatkan kelompoknya supaya tidak terprovokasi kelompok lain," katanya.
Dia menambahkan, sejauh massa berlaku tertib dalam menyampaikan aspirasinya itu, polisi pun tak akan melakukan pembubaran terhadap massa yang tengah berorasi itu.
(ysw)