Terindikasi Biarkan Narkoba, 3 Tempat Hiburan Didesak Tutup
A
A
A
JAKARTA - Petugas gabungan melakukan razia narkoba di sejumlah diskotek yang ada di Jakarta Barat pada Jumat (30/12/2016) dini hari tadi. Hasilnya, tiga tempat hiburan malam itu terindikasi membiarkan peredaran narkoba, setelah narkoba jenis sabu dan ganja ditemukan.
Di sisi lain, temuan narkoba kali menambah daftar hitam tempat hiburan yang membandel. Sebab, di tiga tempat itu, pengawasan terhadap pengunjung cukup lemah, lantaran pos penjagaan tidak dilakukan terhadap pengunjung yang masuk.
Pantauan KORAN SINDO, dalam razia dini hari tadi, petugas gabungan terdiri dari BNN, Polri, TNI, dan POM TNI melakukan razia di enam lokasi hiburan malam di Jakarta Barat. Tiga lokasi di antaranya, yakni, FM 1 Butik di kawasan Tomang, Grogol Petamburan, Grand MTR, dan Grand LA di kawasan Kota Indah, Jayakarta, Taman Sari terbukti kuat di temukan adanya narkoba.
Di FM 1 Butik, petugas menemukan beberapa linting dan satu paket ganja dalam bungkus rokok. Dan dua lokasi beberapa paket sabu siap pakai.
"Mereka yang terkena langsung kami amankan dan lakukan pemeriksaan di Polres," ucap Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Faizal.
Selain mengamankan tiga terduga penyalahguna narkoba. Petugas melakukan tes urine kepada ratusan pengunjung, sembilan di antaranya positif metaphetamine (sabu).
Rencana paskarazia kali ini. Petugas akan melayangkan surat ke Pemprov DKI Jakarta dengan maksud penyalahgunaan narkoba masih ditemukan di tempat hiburan malam. Penindakan tegas pun harus dilakukan demi memberikan efek jera.
Sebelumnya, kasus penutupan tempat hiburan pernah terjadi di bulan Desember 2016 lalu pernah terjadi pada diskotek Milles. Dalam hitungan beberapa hari, diskotek ini kemudian ditutup secara permanen oleh Satpol PP DKI. Sebelum ditutup, seorang petugas kepolisian terlibat membawa narkoba.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto berkomitmen tegas dalam perang terhadap narkoba. Tak hanya di tempat hiburan malam, Suhermanto juga gencar melakukan penindakan di beberapa lokasi lain, seperti hotel, kontrakan, dan lokasi lainnya. "Semuanya kami sikat tanpa ampun," katanya.
Meski demikian, terhadap tertangkapnya tiga orang terindikasi narkoba. Suhermanto masih melakukan pemeriksaan. Dia masih melakukan penyidikan mencari asal barang. Termasuk mengindikasi, apakah yang tertangkap merupakan pengecer atau pengedar. "Yang pasti dua di antara positif menggunakan narkoba," kata Suhermanto.
Di sisi lain, temuan narkoba kali menambah daftar hitam tempat hiburan yang membandel. Sebab, di tiga tempat itu, pengawasan terhadap pengunjung cukup lemah, lantaran pos penjagaan tidak dilakukan terhadap pengunjung yang masuk.
Pantauan KORAN SINDO, dalam razia dini hari tadi, petugas gabungan terdiri dari BNN, Polri, TNI, dan POM TNI melakukan razia di enam lokasi hiburan malam di Jakarta Barat. Tiga lokasi di antaranya, yakni, FM 1 Butik di kawasan Tomang, Grogol Petamburan, Grand MTR, dan Grand LA di kawasan Kota Indah, Jayakarta, Taman Sari terbukti kuat di temukan adanya narkoba.
Di FM 1 Butik, petugas menemukan beberapa linting dan satu paket ganja dalam bungkus rokok. Dan dua lokasi beberapa paket sabu siap pakai.
"Mereka yang terkena langsung kami amankan dan lakukan pemeriksaan di Polres," ucap Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Faizal.
Selain mengamankan tiga terduga penyalahguna narkoba. Petugas melakukan tes urine kepada ratusan pengunjung, sembilan di antaranya positif metaphetamine (sabu).
Rencana paskarazia kali ini. Petugas akan melayangkan surat ke Pemprov DKI Jakarta dengan maksud penyalahgunaan narkoba masih ditemukan di tempat hiburan malam. Penindakan tegas pun harus dilakukan demi memberikan efek jera.
Sebelumnya, kasus penutupan tempat hiburan pernah terjadi di bulan Desember 2016 lalu pernah terjadi pada diskotek Milles. Dalam hitungan beberapa hari, diskotek ini kemudian ditutup secara permanen oleh Satpol PP DKI. Sebelum ditutup, seorang petugas kepolisian terlibat membawa narkoba.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto berkomitmen tegas dalam perang terhadap narkoba. Tak hanya di tempat hiburan malam, Suhermanto juga gencar melakukan penindakan di beberapa lokasi lain, seperti hotel, kontrakan, dan lokasi lainnya. "Semuanya kami sikat tanpa ampun," katanya.
Meski demikian, terhadap tertangkapnya tiga orang terindikasi narkoba. Suhermanto masih melakukan pemeriksaan. Dia masih melakukan penyidikan mencari asal barang. Termasuk mengindikasi, apakah yang tertangkap merupakan pengecer atau pengedar. "Yang pasti dua di antara positif menggunakan narkoba," kata Suhermanto.
(mhd)