Laporkan Habib Rizieq, PMKRI dan SPI Dinilai Mengada-ada
A
A
A
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) menyebutkan, pelaporan yang dilakukan terhadap Habib Rizieq Shihab oleh PMKRI dan SPI terlalu mengada-ada. FPI menilai pelaporan itu hanya untuk pengalihan isu kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki T Purnama (Ahok).
Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin mengatakan, kalau ceramah yang dilakukan Habib Rizieq yang dipersoalkan itu sejatinya sesuai dengan Fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981 dan sesuai Fatwa MUI nomor 5 tahun 2005. Semua yang disampaikan Habib dilakukan hanya di komunitasnya saja dan tak ada kata yang menghinakan agama.
"Makanya, itu laporan-laporan mengada-ada. Apa yang disampaikan (di ceramah Habib Rizieq) pun untuk kalangan umat Islam sendiri," ujarnya pada SINDOnews, Kamis (29/12/2016).
Menurutnya, laporan yang dilakukan PMKRI dan SPI itu hanya bentuk pengalihan isu belaka, pengalihan isu akan dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Lebih jauh, tuduhan yang dilakukan PMKRI dan SPI pun tanpa didasari pasangan para tokoh agama. "Seharusnya mereka pelapor harus belajar dahulu dan bertanya kepada tokoh agama mereka," katanya.
Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin mengatakan, kalau ceramah yang dilakukan Habib Rizieq yang dipersoalkan itu sejatinya sesuai dengan Fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981 dan sesuai Fatwa MUI nomor 5 tahun 2005. Semua yang disampaikan Habib dilakukan hanya di komunitasnya saja dan tak ada kata yang menghinakan agama.
"Makanya, itu laporan-laporan mengada-ada. Apa yang disampaikan (di ceramah Habib Rizieq) pun untuk kalangan umat Islam sendiri," ujarnya pada SINDOnews, Kamis (29/12/2016).
Menurutnya, laporan yang dilakukan PMKRI dan SPI itu hanya bentuk pengalihan isu belaka, pengalihan isu akan dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Lebih jauh, tuduhan yang dilakukan PMKRI dan SPI pun tanpa didasari pasangan para tokoh agama. "Seharusnya mereka pelapor harus belajar dahulu dan bertanya kepada tokoh agama mereka," katanya.
(ysw)