Isu Ahok dan Aksi Bela Islam Terpopuler Sepanjang 2016

Kamis, 22 Desember 2016 - 23:50 WIB
Isu Ahok dan Aksi Bela Islam Terpopuler Sepanjang 2016
Isu Ahok dan Aksi Bela Islam Terpopuler Sepanjang 2016
A A A
JAKARTA - Lembaga Analisis Strategi dan Komunikasi Digitroops mencatat kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Aksi Bela Islam menjadi kasus terpopuler sepanjang 2016 di Tanah Air. Kasus tersebut berada diurutan pertama dari lima kasus terpopuler lainnya.

CEO Digitroops Fahd Pahdepi menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sejak Oktober 2016, Ahok terus menjadi pusat pemberitaan berbagai media, juga menjadi viral di media sosial dengan kata kunci seperti Bu Yani, Nusron Wahid, Ahok, serta aksi damai 411 dan 211.

"Kasus Ahok dan Aksi Bela Islam, dengan segala variannya mencapai total 279.852.000 entri," ujar Pahdepi di Cikini, Jakarta Pusat, dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (22/12/2016).

Pahdepi menambahkan, kasus Ahok dan Bela Islam secara khusus berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan baik pada proses hukum, juga langkah politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Hal tersebut dinilainya menjadi alasan mengapa isu Ahok dengan kasus dugaan penistaan agama begitu menjadi sorotan berita.

Untuk kasus terpopuler berikutnya ada Panama Papers, Harta yang Disembunyikan, Tax Amnesty dan tradisi pengemplang pajak. reindu prestasi Timnas sepakbola Indonesia. Terakhir, menurut Pahdepi kasus Jessica dan kopi sianida.

"Kopi sianida Jessica menjadi isu terpopuler selama 2016. Kasus tersebut dinilai oleh lembaga analisis Digitroops, selalu ditampilkan oleh media massa dan juga sosial media. Kasus yang merenggut nyawa Wayan Mirna itu masuk sebagai lima pemberitaan isu paling populer pada 2016," ucapnya.

Seperti diketahui, lembaga Digitroops Indonesia, melakukan hasil riset dengan mengukur serta meranking riset dengan yang bisa dipertanggung jawabkan. Mereka beracuan pada media sosial dan juga media online besar nasional.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6644 seconds (0.1#10.140)