Diguyur Hujan, Peserta Aksi 212 Ada yang Terkena Hipotermia
A
A
A
JAKARTA - Tak menentunya cuaca saat demo bela islam III, membuat ratusan pendemo terkena hipotermia dan jantung. Beberapa diantaranya bahkan ada yang di rujuk ke rumah sakit karena kondisinya semakin melemah.
"156 orang yang dilaporkan sakit, enam orang kami rujuk ke rumah sakit, satu diantaranya terkena serangan jantung," ucap Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono saat meninjau lokasi demo di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, JUmat (2/12/2016).
Mereka yang di rujuk, lanjut Sumarsono, di tempatkan di tiga rumah sakit, empat orang di RS Tarakan, satu pendemo di RSPAD Gatot Subroto, dan satu pendemo di RS Harapan Kita.
"Tapi kami belum dapat informasi mengenai mereka. Apakah rujuk jalan atau tidak, informasinya hari ini pulang ko," tutur Sumarsono.
Sementara terkait pendemo yang sakit, Somarsono menegaskan mereka sudah di perkenankan pulang. Setelah kondisinya membaik. Sebelumnya, ratusan pendemo itu tumbang setelah di tempatkan di pos kesehatan yang tersebar di kawasan silang monas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Koesmedi Priharto menduga tumbang pendemo disebabkan karena cuaca yang tak menentu. Mereka datang di pagi hari dengan cuaca yang cukup terik, kemudian menjelang siang cuaca diguyur hujan menyebabkan suhu tubuh berubah drastis.
Selain itu, kondisi juga mulai dingin, menyebabkan fisik menjadi semakin lemah. "Ini lebih disebabkan karena hipotermia. Baju mereka basah, kulit mengkerut, suhu tubuhnya juga dibawah normal," tuturnya.
Dalam aksi 212 ini, Dinkes Provinsi DKI Jakarta telah menyiagakan 500 petugas kesehatan yang tersebar di beberapa titik Monas dan bundaran patung kuda. Sementara di lingkungan Monas, petugas menyiagakan 17 pos dan 31 mobil ambulan.
"156 orang yang dilaporkan sakit, enam orang kami rujuk ke rumah sakit, satu diantaranya terkena serangan jantung," ucap Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono saat meninjau lokasi demo di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, JUmat (2/12/2016).
Mereka yang di rujuk, lanjut Sumarsono, di tempatkan di tiga rumah sakit, empat orang di RS Tarakan, satu pendemo di RSPAD Gatot Subroto, dan satu pendemo di RS Harapan Kita.
"Tapi kami belum dapat informasi mengenai mereka. Apakah rujuk jalan atau tidak, informasinya hari ini pulang ko," tutur Sumarsono.
Sementara terkait pendemo yang sakit, Somarsono menegaskan mereka sudah di perkenankan pulang. Setelah kondisinya membaik. Sebelumnya, ratusan pendemo itu tumbang setelah di tempatkan di pos kesehatan yang tersebar di kawasan silang monas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Koesmedi Priharto menduga tumbang pendemo disebabkan karena cuaca yang tak menentu. Mereka datang di pagi hari dengan cuaca yang cukup terik, kemudian menjelang siang cuaca diguyur hujan menyebabkan suhu tubuh berubah drastis.
Selain itu, kondisi juga mulai dingin, menyebabkan fisik menjadi semakin lemah. "Ini lebih disebabkan karena hipotermia. Baju mereka basah, kulit mengkerut, suhu tubuhnya juga dibawah normal," tuturnya.
Dalam aksi 212 ini, Dinkes Provinsi DKI Jakarta telah menyiagakan 500 petugas kesehatan yang tersebar di beberapa titik Monas dan bundaran patung kuda. Sementara di lingkungan Monas, petugas menyiagakan 17 pos dan 31 mobil ambulan.
(ysw)