Pengakuan Saksi Pesta Seks di Apartemen Kalibata City
A
A
A
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) menjelaskan terbongkarnya pesta seks di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan yang kemudian dilaporkan ke Polsek Pancoran. Salah seorang anggota FPI Jakarta Selatan, Raihan menjadi saksi mata dan melakukan penyamaran saat pesta tersebut dilangsungkan.
Raihan mengaku mendapat pesan berantai soal game party seks itu dari WhatsApp. Ia pun berinisiatif untuk melakukan penyamaran ke tempat yang dimaksud.
"Saya langsung masuk ke Apartemen Kalibata City menyamar dan bertemu dengan admin pembuat acara seks party di apartemen tersebut di Tower Damar," kata Raihan lewat keterangannya kepada wartawan, Senin (28/11/2016).
Pada saat bertemu dengan admin pesta seks tersebut, Raihan dicurigai sebagai seorang aparat. Namun, setelah melakukan negosiasi akhirnya diperbolehkan masuk. (Baca: Informasi dari FPI, Polisi Bongkar Pesta Seks di Kalibata City)
"Saya diantar ke lantai 7 unit D.07CF, pada masuk ruangan tersebut hampir semua orang yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dalam keadaan tanpa busana," katanya.
Sambung Raihan, dirinya kemudian ke toilet untuk melakukan komunikasi dengan anggota FPI lainnya, dan melaporkan ke polisi untuk menuju ke TKP. "Di dalam saya menunggu laskar lainnya. Kenapa tidak ada yang masuk untuk menyusul saya di dalam," lanjutnya.
Ternyata semua pintu masuk ke TKP dijaga ketat. Karena, kata dia, tidak bisa sembarang orang untuk masuk ke dalam.
"Super safety dan menggunakan akses yang seorang Kapolsek pun menyerah untuk masuk tempat itu. Setelah kurang lebih 15 menit saya di toilet saya keluar dan semua orang yang ada di TKP sudah menggunakan busana tapi masih ada yang saling bercumbu dan lainnya, saya bicara dengan salah satu orang yang ada di dalam dengan alasan saya salah info party," lanjutnya.
Kemudian dia keluar dengan diantar oleh salah seorang admin. Karena, semua akses pintu hingga pintu keluar dijaga ketat. "Pintu keluar terakhir lobby tower tersebut pun menggunakan akses, setelah keluar pintu itu saya langsung menyerahkan admin acara tersebut dengan laskar yang sudah siaga di bawah. Lalu kami menuju TKP meminta bantuan sekuriti untuk menempuh aksaes unit tersebut," terangnya.
"Pada saat kami sampai di TKP semua orang yang ada di dalam sudah rapi mengenakan busana siap untuk pulang. Tetapi laskar langsung menangkap pelaku tersebut dan mengumpulkan pelaku di TKP. Tetapi ada beberapa yang berhasil melarikan diri. Lalu kami mengintrogasi pelaku dan mengumpulkan bukti sampai Polsek Pancoran datang," tuturnya.
Raihan mengaku mendapat pesan berantai soal game party seks itu dari WhatsApp. Ia pun berinisiatif untuk melakukan penyamaran ke tempat yang dimaksud.
"Saya langsung masuk ke Apartemen Kalibata City menyamar dan bertemu dengan admin pembuat acara seks party di apartemen tersebut di Tower Damar," kata Raihan lewat keterangannya kepada wartawan, Senin (28/11/2016).
Pada saat bertemu dengan admin pesta seks tersebut, Raihan dicurigai sebagai seorang aparat. Namun, setelah melakukan negosiasi akhirnya diperbolehkan masuk. (Baca: Informasi dari FPI, Polisi Bongkar Pesta Seks di Kalibata City)
"Saya diantar ke lantai 7 unit D.07CF, pada masuk ruangan tersebut hampir semua orang yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dalam keadaan tanpa busana," katanya.
Sambung Raihan, dirinya kemudian ke toilet untuk melakukan komunikasi dengan anggota FPI lainnya, dan melaporkan ke polisi untuk menuju ke TKP. "Di dalam saya menunggu laskar lainnya. Kenapa tidak ada yang masuk untuk menyusul saya di dalam," lanjutnya.
Ternyata semua pintu masuk ke TKP dijaga ketat. Karena, kata dia, tidak bisa sembarang orang untuk masuk ke dalam.
"Super safety dan menggunakan akses yang seorang Kapolsek pun menyerah untuk masuk tempat itu. Setelah kurang lebih 15 menit saya di toilet saya keluar dan semua orang yang ada di TKP sudah menggunakan busana tapi masih ada yang saling bercumbu dan lainnya, saya bicara dengan salah satu orang yang ada di dalam dengan alasan saya salah info party," lanjutnya.
Kemudian dia keluar dengan diantar oleh salah seorang admin. Karena, semua akses pintu hingga pintu keluar dijaga ketat. "Pintu keluar terakhir lobby tower tersebut pun menggunakan akses, setelah keluar pintu itu saya langsung menyerahkan admin acara tersebut dengan laskar yang sudah siaga di bawah. Lalu kami menuju TKP meminta bantuan sekuriti untuk menempuh aksaes unit tersebut," terangnya.
"Pada saat kami sampai di TKP semua orang yang ada di dalam sudah rapi mengenakan busana siap untuk pulang. Tetapi laskar langsung menangkap pelaku tersebut dan mengumpulkan pelaku di TKP. Tetapi ada beberapa yang berhasil melarikan diri. Lalu kami mengintrogasi pelaku dan mengumpulkan bukti sampai Polsek Pancoran datang," tuturnya.
(mhd)