FPI Sayangkan Polisi Lepas Gay Pelaku Pesta Seks
A
A
A
JAKARTA - Sekjen Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta, Habib Novel Bamukmin menyayangkan pihak kepolisian yang melepaskan begitu saja belasan pria diduga gay yang melakukan pesta seks di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
"Sangat disayangkan ya mereka dipulangkan. Harusnya dari kepolisian bisa memberikan rehabilitasi kepada mereka yang sempat diamankan," kata Novel saat dihubungi SINDOnews, Senin (28/11/2016).
Jika dibiarkan begitu saja, lanjut Novel, mereka bisa dengan mudah menyebarkan penyakit kepada masyarakat. "Kita tidak tahu apakah mereka sudah terjangkit HIV atau belum. Selain penyakit fisik itu juga penyakit psikis," lanjutnya. (Baca: Informasi dari FPI, Polisi Bongkar Pesta Seks di Kalibata City)
Menurutnya, penyakit LGBT itu merusak generasi penerus bangsa." Itu kan jelas merusak. Karena generasi bakalan terputus. Belum lagi penyakit menular seks," tegasnya.
Ia pun meminta kepada pemerintah khususnya aparat kepolisian untuk bertindak tegas dalam menghadapi kasus yang melibatkan kaum LGBT.
"Polisi juga mestinya tindak tegas adminnya. Segel tempat prakteknya. Berikan mereka pembinaan agar tidak mengulanginya," tutupnya.
"Sangat disayangkan ya mereka dipulangkan. Harusnya dari kepolisian bisa memberikan rehabilitasi kepada mereka yang sempat diamankan," kata Novel saat dihubungi SINDOnews, Senin (28/11/2016).
Jika dibiarkan begitu saja, lanjut Novel, mereka bisa dengan mudah menyebarkan penyakit kepada masyarakat. "Kita tidak tahu apakah mereka sudah terjangkit HIV atau belum. Selain penyakit fisik itu juga penyakit psikis," lanjutnya. (Baca: Informasi dari FPI, Polisi Bongkar Pesta Seks di Kalibata City)
Menurutnya, penyakit LGBT itu merusak generasi penerus bangsa." Itu kan jelas merusak. Karena generasi bakalan terputus. Belum lagi penyakit menular seks," tegasnya.
Ia pun meminta kepada pemerintah khususnya aparat kepolisian untuk bertindak tegas dalam menghadapi kasus yang melibatkan kaum LGBT.
"Polisi juga mestinya tindak tegas adminnya. Segel tempat prakteknya. Berikan mereka pembinaan agar tidak mengulanginya," tutupnya.
(ysw)