Terkait Demo 25 November, Begini Komentar Aa Gym
A
A
A
JAKARTA - Setelah Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama, berhembus kabar akan ada gerakan selanjutnya. Pada 25 November 2016 nanti, dikabarkan akan ada gerakan massa untuk mendukung kepolisian menjebloskan Ahok ke penjara.
Menanggapi hal itu, pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym, ogah berkomentar terlalu jauh. Sebab hingga kini ia mengaku belum berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait kabar tersebut.
"Belum ada komunikasi, saya nunggu informasi," ujar Aa Gym di Masjid Daarut Tauhiid, Kota Bandung, Kamis (17/11/2016).
Dijelaskannya, pihaknya tidak bisa bertindak apapun untuk saat ini. Sebab belum ada kejelasan. Bahkan informasi yang ada pun masih simpang siur.
"Kita tidak bisa bertindak tanpa informasi yang benar, akurat, lengkap. Sekarang banyak yang simpang siur," ucapnya.
Daripada berbicara soal rencana aksi 25 November mendatang, ia lebih menyerahkan segala sesuatunya pada proses hukum yang berlaku.
"Kasus penistaan agama di Indonesia ini sudah beberapa kali dan bisa menjadi rujukan bagaimana pemerintah dan aparat bersikap. Kita hormati proses (hukum) dan kita kawal bersama supaya seadil-adilnya," jelas Aa Gym.
Menanggapi hal itu, pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym, ogah berkomentar terlalu jauh. Sebab hingga kini ia mengaku belum berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait kabar tersebut.
"Belum ada komunikasi, saya nunggu informasi," ujar Aa Gym di Masjid Daarut Tauhiid, Kota Bandung, Kamis (17/11/2016).
Dijelaskannya, pihaknya tidak bisa bertindak apapun untuk saat ini. Sebab belum ada kejelasan. Bahkan informasi yang ada pun masih simpang siur.
"Kita tidak bisa bertindak tanpa informasi yang benar, akurat, lengkap. Sekarang banyak yang simpang siur," ucapnya.
Daripada berbicara soal rencana aksi 25 November mendatang, ia lebih menyerahkan segala sesuatunya pada proses hukum yang berlaku.
"Kasus penistaan agama di Indonesia ini sudah beberapa kali dan bisa menjadi rujukan bagaimana pemerintah dan aparat bersikap. Kita hormati proses (hukum) dan kita kawal bersama supaya seadil-adilnya," jelas Aa Gym.
(ysw)