Ahok Tersangka, Ini Pernyataan Sikap Aa Gym
A
A
A
BANDUNG - Ulama kondang Abdullah Gymnastiar akrab disapa Aa Gym menyampaikan tiga pernyataan terkait penetapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.
Secara khusus pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid ini menggelar konferensi pers di Masjid Daarut Tauhiid, Jalan Gegerkalong Girang, Kota Bandung, Kamis (17/11/2016). Aa Gymn mengatakan, ada tiga sikap yang disampaikan terkait penetapan Ahok sebagai tersangka.
"Sehubungan dengan adanya langkah lanjutan dari pihak kepolisian, maka yang paling penting dari semua elemen negeri ini adalah, pertama, bersyukur kepada Allah SWT bahwa kita telah dididik oleh Allah SWT dengan episode ini, perjalanan sangat mahal dan sangat berharga bagi semua pihak," kata Aa Gym.
Menurut Aa Gym, bagi kepala negara banyak pelajaran yang bisa diambil. Begitu juga dengan aparat kepolisian dan tentara. Demikian pula tokoh-tokoh masyarakat, para pejabat, dan rakyat kecil juga bisa mengambil hikmah dari semua ini.
Sehingga, lanjut Aa Gym, dengan adanya episode ini, maka benar-benar telah membuat kita menjadi masyarakat yang semakin dewasa, matang, bisa bernegara dengan cara-cara yang baik dan benar. "Bagaimana toleransi diterapkan dengan cara yang baik, bagaimana tanggung jawab para tokoh dan para pejabat di dalam menjaga akhlak dan lisannya. Sehingga tidak hanya kerja, kerja, kerja, tapi juga tak kalah penting akhlak, akhlak, akhlak, yang harus ada pada diri para pejabat, tokoh-tokoh, serta semua masyarakat Indonesia," tutur Aa Gym.
Kedua, khusus kepada umat Islam, ada hikmah besar dari kejadian tersebut. Umat Islam disadarkan untuk membela Alquran dengan akhlak Alquran. Aa Gym juga juga mengingatkan bahwa Alquran harus tetap dekat dengan diri umat Islam.
"Kita harus mengevaluasi apakah membela Alquran, kita sudah dengan sering membacanya? Apakah kita membela Alquran, kita sudah mempelajarinya? Dan yang lebih utama apakah kita membela Alquran telah berjuang untuk mengamalkannya?" tegasnya.
Menurut Aa Gym, membela Alquran tidak cukup hanya dengan lisan dan semangat. Perjuangan membela Alquran justru harus bersungguh-sungguh belajar dan mengamalkan Alquran.
"Kita jangan berhenti hanya sampai pada sakit hati karena dinistakan saja. Tapi harus tetap berjuang sampai mewujudkan akhlak qurani terwujud dan membumi di Indonesia sehingga menjadi negara yang penuh berkah dan indah serta dalam rida Allah SWT," paparnya.
Ketiga, Aa Gym mengingatkan jangan ada yang merasa paling berjasa atas kasus itu. "Hanya Allah saja yang berjasa dan sebagai pemberi karunia sehingga amal-amalan kita tetap terpelihara dalam keikhlasan dan tetap dicatat sebagai amal kebaikan bagi kita semua," ujar Aa Gym.
Secara khusus pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid ini menggelar konferensi pers di Masjid Daarut Tauhiid, Jalan Gegerkalong Girang, Kota Bandung, Kamis (17/11/2016). Aa Gymn mengatakan, ada tiga sikap yang disampaikan terkait penetapan Ahok sebagai tersangka.
"Sehubungan dengan adanya langkah lanjutan dari pihak kepolisian, maka yang paling penting dari semua elemen negeri ini adalah, pertama, bersyukur kepada Allah SWT bahwa kita telah dididik oleh Allah SWT dengan episode ini, perjalanan sangat mahal dan sangat berharga bagi semua pihak," kata Aa Gym.
Menurut Aa Gym, bagi kepala negara banyak pelajaran yang bisa diambil. Begitu juga dengan aparat kepolisian dan tentara. Demikian pula tokoh-tokoh masyarakat, para pejabat, dan rakyat kecil juga bisa mengambil hikmah dari semua ini.
Sehingga, lanjut Aa Gym, dengan adanya episode ini, maka benar-benar telah membuat kita menjadi masyarakat yang semakin dewasa, matang, bisa bernegara dengan cara-cara yang baik dan benar. "Bagaimana toleransi diterapkan dengan cara yang baik, bagaimana tanggung jawab para tokoh dan para pejabat di dalam menjaga akhlak dan lisannya. Sehingga tidak hanya kerja, kerja, kerja, tapi juga tak kalah penting akhlak, akhlak, akhlak, yang harus ada pada diri para pejabat, tokoh-tokoh, serta semua masyarakat Indonesia," tutur Aa Gym.
Kedua, khusus kepada umat Islam, ada hikmah besar dari kejadian tersebut. Umat Islam disadarkan untuk membela Alquran dengan akhlak Alquran. Aa Gym juga juga mengingatkan bahwa Alquran harus tetap dekat dengan diri umat Islam.
"Kita harus mengevaluasi apakah membela Alquran, kita sudah dengan sering membacanya? Apakah kita membela Alquran, kita sudah mempelajarinya? Dan yang lebih utama apakah kita membela Alquran telah berjuang untuk mengamalkannya?" tegasnya.
Menurut Aa Gym, membela Alquran tidak cukup hanya dengan lisan dan semangat. Perjuangan membela Alquran justru harus bersungguh-sungguh belajar dan mengamalkan Alquran.
"Kita jangan berhenti hanya sampai pada sakit hati karena dinistakan saja. Tapi harus tetap berjuang sampai mewujudkan akhlak qurani terwujud dan membumi di Indonesia sehingga menjadi negara yang penuh berkah dan indah serta dalam rida Allah SWT," paparnya.
Ketiga, Aa Gym mengingatkan jangan ada yang merasa paling berjasa atas kasus itu. "Hanya Allah saja yang berjasa dan sebagai pemberi karunia sehingga amal-amalan kita tetap terpelihara dalam keikhlasan dan tetap dicatat sebagai amal kebaikan bagi kita semua," ujar Aa Gym.
(whb)