Usai Gelar Perkara, Habib Rizieq: Kita Jangan Beranda-andai Dulu
A
A
A
JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengatakan pihaknya masih akan terus menunggu hasil dari proses gelar perkara pada hari ini. Dalam kesempatan itu, Habib Rizieq juga meminta agar seluruh pelapor tidak berandai-andai dahulu menyikapi masalah ini.
"Kita jangan berandai-andai dulu Kita lihat besok semua dimusyawarahkan ada hukum supaya kita tidak tergesa-gesa dan kita jangan melakukan intervensi," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Habib Rizieq juga meminta kepada pihak Bareskrim untuk tidak melakukan tekanan-tekanan terhadap penyelidik kasus dugaan penistaan agama ini. (Baca: Resmi, MUI Menyatakan Ahok Lakukan Penistaan Agama)
Saat ditanya bagaimana tanggapan dari pihak terlapor, Rizieq menjawab mereka tetap bertahan bahwa Ahok tidak ada niatan.
"Dari terlapor tidak banyak tanggapan mereka hanya bicara satu entry point saja. Tidak ada yang baru dari pihak terlapor, mereka hanya mengakui peristiwa itu terjadi tapi bertahan kalau Ahok tidak ada niat," tegasnya.
Ia pun meminta agar rekaman video saat Ahok berkunjung ke Kepulauan Seribu bisa ditampilkan secara utuh.
"Makanya kita minta kepada Bareskrim Mabes Polri pemaparan atau penunjukan penayangan dari barang berat bukti kepada semua saksi harus utuh," tutupnya.
"Kita jangan berandai-andai dulu Kita lihat besok semua dimusyawarahkan ada hukum supaya kita tidak tergesa-gesa dan kita jangan melakukan intervensi," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Habib Rizieq juga meminta kepada pihak Bareskrim untuk tidak melakukan tekanan-tekanan terhadap penyelidik kasus dugaan penistaan agama ini. (Baca: Resmi, MUI Menyatakan Ahok Lakukan Penistaan Agama)
Saat ditanya bagaimana tanggapan dari pihak terlapor, Rizieq menjawab mereka tetap bertahan bahwa Ahok tidak ada niatan.
"Dari terlapor tidak banyak tanggapan mereka hanya bicara satu entry point saja. Tidak ada yang baru dari pihak terlapor, mereka hanya mengakui peristiwa itu terjadi tapi bertahan kalau Ahok tidak ada niat," tegasnya.
Ia pun meminta agar rekaman video saat Ahok berkunjung ke Kepulauan Seribu bisa ditampilkan secara utuh.
"Makanya kita minta kepada Bareskrim Mabes Polri pemaparan atau penunjukan penayangan dari barang berat bukti kepada semua saksi harus utuh," tutupnya.
(ysw)