508 Gedung Pencakar Langit di Jakarta Rawan Kebakaran
508 Gedung Pencakar Langit di Jakarta Rawan Kebakaran
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 508 gedung dari total 867 gedung pencakar langit di Jakarta tidak memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran. Sertifikat Layak Fungsi (SLF), surat pemberitahuan, hingga peringatan telah dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalisir terjadinya kebakaran.
Kepala Seksi Penindakan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta Eko Budianto mengatakan bahwa saat ini memang baru 359 gedung yang telah memenuhi persyaratan keamanan. Padahal, setiap gedung wajib memiliki SLF yang di dalamnya terdapat Surat Rekomendasi Teknis Keselamatan Kebakaran yang dikeluarkan oleh DPKP DKI Jakarta. Pihaknya pun telah memberikan surat pemberitahuan, hingga surat peringatan kepada gedung-gedung tersebut.
"Kami lakukan pengawasan berdasarkan SLF. Apabila gedung belum mempunyai SLF lantaran tidak memenuhi persyaratan, kami berikan kesempatan untuk memperbaiki selama satu tahun," kata Eko Budianto saat dihubungi, Kamis (10/11/2016).
Eko menjelaskan, SLF dikeluarkan ketika gedung dibangun dan harus diperpanjang setiap lima tahun sekali. Apabila saat perpanjangan SLF DPKP tidak memberikan rekomendasi keamanan kebakaran, SLF tidak bisa dikeluarkan.
Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat rekomendasi, DPKP memberikan waktu kepada pengelola selama satu tahun. Lalu, jika pada tahun depan diperiksa kembali tidak juga diperbaiki akan diberi Surat Peringatan (SP) 1. Selanjutnya, tahun berikutnya diberi SP 2, lalu SP 3 dan penyegelan.
Terkait teknis penanggulangan ketika terjadi kebakaran gedung, lanjut Eko, pihaknya mengandalkan hidran yang ada di masing-masing lantai dan menggunakan tangga darurat. Untuk itu, keberadaan hidran tiap gedung sangatlah penting. "Mobil tangga kami maksimal hanya 20 lantai setinggi 90 meter," katanya.
Kepala Seksi Penindakan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta Eko Budianto mengatakan bahwa saat ini memang baru 359 gedung yang telah memenuhi persyaratan keamanan. Padahal, setiap gedung wajib memiliki SLF yang di dalamnya terdapat Surat Rekomendasi Teknis Keselamatan Kebakaran yang dikeluarkan oleh DPKP DKI Jakarta. Pihaknya pun telah memberikan surat pemberitahuan, hingga surat peringatan kepada gedung-gedung tersebut.
"Kami lakukan pengawasan berdasarkan SLF. Apabila gedung belum mempunyai SLF lantaran tidak memenuhi persyaratan, kami berikan kesempatan untuk memperbaiki selama satu tahun," kata Eko Budianto saat dihubungi, Kamis (10/11/2016).
Eko menjelaskan, SLF dikeluarkan ketika gedung dibangun dan harus diperpanjang setiap lima tahun sekali. Apabila saat perpanjangan SLF DPKP tidak memberikan rekomendasi keamanan kebakaran, SLF tidak bisa dikeluarkan.
Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat rekomendasi, DPKP memberikan waktu kepada pengelola selama satu tahun. Lalu, jika pada tahun depan diperiksa kembali tidak juga diperbaiki akan diberi Surat Peringatan (SP) 1. Selanjutnya, tahun berikutnya diberi SP 2, lalu SP 3 dan penyegelan.
Terkait teknis penanggulangan ketika terjadi kebakaran gedung, lanjut Eko, pihaknya mengandalkan hidran yang ada di masing-masing lantai dan menggunakan tangga darurat. Untuk itu, keberadaan hidran tiap gedung sangatlah penting. "Mobil tangga kami maksimal hanya 20 lantai setinggi 90 meter," katanya.
(zik)
Explore More