Tahanan Kasus Pencabulan Meninggal Dunia di Lapas Cilodong
A
A
A
DEPOK - Salah seorang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cilodong, Depok, meninggal dunia. Dari hasil keterangan dokter, tahanan itu meninggal karena sakit.
Kepala Lapas (Kalapas) Cilodong, Sohibul Rahman mengatakan, tahanan yang meninggal atas nama Bahri. Dia adalah tahanan kasus pencabulan anak di bawah umur yang dititipkan di Lapas Cilodong sejak bulan lalu.
"Keterangan dari hasil rekam medis dokter dia meninggal karena sakit. Tidak ditemukan adanya kekerasan fisik," katanya di Depok, Senin 7 November 2016.
Dikatakan Rahman, Bahri sudah menderita sakit diare sejak akhir pekan lalu. Kabar sakit itu pun sudah diketahui oleh pihak keluarga. "Dia diare sejak Sabtu kemarin. Keluarga juga sudah tahu," ujarnya.
Rahman menyebutkan, Bahri sudah tiga kali berobat sebelum meninggal di Lapas. Mengenai jenis makanan yang dikonsumsi, Bahri makan makanan yang sama dengan tahanan dan narapidana lainnya. "Ada 913 orang yang makan makanan yang sama kok," katanya.
Jasadnya sudah dikembalikan pada keluarga. Rahman menuturkan, keluarga menerima musibah itu dan menolak dilakukan autopsi. "Keluarga sudah ikhlas tadi sudah kami beritahukan," katanya.
Kepala Lapas (Kalapas) Cilodong, Sohibul Rahman mengatakan, tahanan yang meninggal atas nama Bahri. Dia adalah tahanan kasus pencabulan anak di bawah umur yang dititipkan di Lapas Cilodong sejak bulan lalu.
"Keterangan dari hasil rekam medis dokter dia meninggal karena sakit. Tidak ditemukan adanya kekerasan fisik," katanya di Depok, Senin 7 November 2016.
Dikatakan Rahman, Bahri sudah menderita sakit diare sejak akhir pekan lalu. Kabar sakit itu pun sudah diketahui oleh pihak keluarga. "Dia diare sejak Sabtu kemarin. Keluarga juga sudah tahu," ujarnya.
Rahman menyebutkan, Bahri sudah tiga kali berobat sebelum meninggal di Lapas. Mengenai jenis makanan yang dikonsumsi, Bahri makan makanan yang sama dengan tahanan dan narapidana lainnya. "Ada 913 orang yang makan makanan yang sama kok," katanya.
Jasadnya sudah dikembalikan pada keluarga. Rahman menuturkan, keluarga menerima musibah itu dan menolak dilakukan autopsi. "Keluarga sudah ikhlas tadi sudah kami beritahukan," katanya.
(mhd)