Balita di Tangerang Meninggal, Tetangga Mengadu ke Polisi
A
A
A
TANGERANG - Sa, balita berusia 3 tahun yang tinggal di Kelurahan Pondok Pucung, Karangtengah, Kota Tangerang, Banten, meninggal dunia setelah sempat mengalami kejang-kejang. Para tetangga yang menduga Sa disiksa secara sadis orangtuanya lalu mengadukan hal ini kepada Bhabinkamtibmas atau Bhayangkara Pembina Kamtibmas
"Benar, kami dapat info dari warga. Sebelum meninggal katanya kejang-kejang. Warga juga melaporkan korban diduga mendapat kekerasan dari orangtuanya," ujar Kapolsek Ciledug Sudarsana, Minggu (6/11/2016).
Sebelum meninggal, Sa sempat dibawa ke rumah sakit sekitar. Namun, nyawanya tak dapat terselamatkan. "Kami berkoordinasi dengan jajaran Polrestro Tangerang untuk mengungkap kasus ini," ucapnya.
Kini, jajaran Unit Reskrim serta Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dari Polrestro Tangerang tengah melakukan penyelidikan terkait perkara tersebut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestro Tangerang AKBP Wiji Lestanto menjelaskan, informasi mengenai adanya dugaan penyiksaan terhadap Sa masih didalami oleh pihaknya. Namun, laporan tersebut baru sebatas informasi yang mengungkapkan korban tewas karena diduga mengalami kekerasan.
"Sebab, kami tentu perlu mengumpulkan keterangan-keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti," kata Wiji.
Dia menjelaskan, petugas membawa jasad korban ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi. Hal ini penting untuk menentukan benar atau tidaknya korban menjadi korban kekerasan orangtunya.
"Benar, kami dapat info dari warga. Sebelum meninggal katanya kejang-kejang. Warga juga melaporkan korban diduga mendapat kekerasan dari orangtuanya," ujar Kapolsek Ciledug Sudarsana, Minggu (6/11/2016).
Sebelum meninggal, Sa sempat dibawa ke rumah sakit sekitar. Namun, nyawanya tak dapat terselamatkan. "Kami berkoordinasi dengan jajaran Polrestro Tangerang untuk mengungkap kasus ini," ucapnya.
Kini, jajaran Unit Reskrim serta Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dari Polrestro Tangerang tengah melakukan penyelidikan terkait perkara tersebut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestro Tangerang AKBP Wiji Lestanto menjelaskan, informasi mengenai adanya dugaan penyiksaan terhadap Sa masih didalami oleh pihaknya. Namun, laporan tersebut baru sebatas informasi yang mengungkapkan korban tewas karena diduga mengalami kekerasan.
"Sebab, kami tentu perlu mengumpulkan keterangan-keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti," kata Wiji.
Dia menjelaskan, petugas membawa jasad korban ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi. Hal ini penting untuk menentukan benar atau tidaknya korban menjadi korban kekerasan orangtunya.
(zik)