GNPF-MUI Bantah Pernyataan Jokowi Demo Ditunggangi Aktor Politik
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa demonstrasi Bela Islam II yang dilakukan pada Jumat 4 November 2016 oleh ratusan ribu umat Islam, ditunggangi oleh aktor politik.
"Saya menyesalkan kejadian bada (sesudah) isya, seharusnya (demo) sudah bubar tapi rusuh. Dan ini sebelumnya telah ditunggangi aktor politik untuk memperkeruh situasi," ujar Jokowi.
Merespons pernyataan Jokowi, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) ingin Presiden Jokowi menjelaskan maksud pernyataannya itu.
Pasalnya Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq Syihab mengungkapkan, bahwa demo massa 4 November merupakan murni karena ingin penista agama dihukum saja.
"Jadi yang disebut ditunggangi aktor politik itu apa? Sebut saja parpolnya (partai politik) mana, gentlemen saja jika bicara," kata Habib Rizieq Shihab di Senayan, kemarin.
Sementara Bendahara GNPF-MUI Lutfi Hakim menerangkan, kalau dana demo 4 November itu berasal dari sumbangan, bukan dari parpol. Dalam waktu sedikit saja, umat Islam sudah memberikan sumbangan atas aksi Bela Islam II itu dengan cukup besar.
"Dana yang kami peroleh dalam lima hari Rp3,5 M (sampai tanggal 3 November), kami dapat dana Rp1 M hanya dalam satu hari, jumlah dana bervariasi dari Rp50 ribu hingga ada yang Rp100 juta, itu semua dari umat," tuturnya.
Lebih jauh Ketua GNPF-MUI KH Bachtiar Nasir menambahkan, tujuan massa berdemo itu untuk menuntut pemerintah menangkap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga telah menistakan agama Islam.
"Bukan karena ditunggangi partai politik. Ini murni tangkap penista agama Basuki Tjahaja Purnama," tandas Bachtiar Nasir.
"Saya menyesalkan kejadian bada (sesudah) isya, seharusnya (demo) sudah bubar tapi rusuh. Dan ini sebelumnya telah ditunggangi aktor politik untuk memperkeruh situasi," ujar Jokowi.
Merespons pernyataan Jokowi, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) ingin Presiden Jokowi menjelaskan maksud pernyataannya itu.
Pasalnya Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq Syihab mengungkapkan, bahwa demo massa 4 November merupakan murni karena ingin penista agama dihukum saja.
"Jadi yang disebut ditunggangi aktor politik itu apa? Sebut saja parpolnya (partai politik) mana, gentlemen saja jika bicara," kata Habib Rizieq Shihab di Senayan, kemarin.
Sementara Bendahara GNPF-MUI Lutfi Hakim menerangkan, kalau dana demo 4 November itu berasal dari sumbangan, bukan dari parpol. Dalam waktu sedikit saja, umat Islam sudah memberikan sumbangan atas aksi Bela Islam II itu dengan cukup besar.
"Dana yang kami peroleh dalam lima hari Rp3,5 M (sampai tanggal 3 November), kami dapat dana Rp1 M hanya dalam satu hari, jumlah dana bervariasi dari Rp50 ribu hingga ada yang Rp100 juta, itu semua dari umat," tuturnya.
Lebih jauh Ketua GNPF-MUI KH Bachtiar Nasir menambahkan, tujuan massa berdemo itu untuk menuntut pemerintah menangkap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga telah menistakan agama Islam.
"Bukan karena ditunggangi partai politik. Ini murni tangkap penista agama Basuki Tjahaja Purnama," tandas Bachtiar Nasir.
(maf)