Bos Limbah di Tangerang Ditembak Perampok
A
A
A
TANGERANG - Abdul Syakur (40), bos limbah ditembak perampok ketika korban sedang berada di lapak limbahnya yang berlokasi di Desa Sukamantri, RT02/03 Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu 29 Oktober 2016 sekitar pukul 00.15.
Menurut Warsono, ketua forum RW Desa Sukamantri, korban ditembak oleh kawanan perampok karena menolak saat diminta untuk menyerahkan kunci motor dan mobil. Akibatnya, Abdul Syakur ditembak.
"Setelah itu, pelaku berhasil membawa satu unit mobil Toyota Avanza, sepeda motor, dua ponsel dan satu televisi," ujar Warsono di Tangerang, Sabtu 29 Oktober 2016.
Pelaku, kata Warsono, memiliki cirri-ciri berperawakan tinggi, dengan warna kulit gelap itu mendatangi lapak limbah milik korban. Entah seperti apa kejadian persisnya, korban tiba-tiba meminta tolong warga karena mendapat luka tembak. "Saat ini korban sudah dibawa rumah sakit," ujarnya.
Kapolsek Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kompol Kosasih membenarkan aksi brutal kawanan perampok yang diduga dilakukan lebih dari dua orang itu. Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. "Kami masih melakukan penyelidikan," singkatnya.
Menurut Warsono, ketua forum RW Desa Sukamantri, korban ditembak oleh kawanan perampok karena menolak saat diminta untuk menyerahkan kunci motor dan mobil. Akibatnya, Abdul Syakur ditembak.
"Setelah itu, pelaku berhasil membawa satu unit mobil Toyota Avanza, sepeda motor, dua ponsel dan satu televisi," ujar Warsono di Tangerang, Sabtu 29 Oktober 2016.
Pelaku, kata Warsono, memiliki cirri-ciri berperawakan tinggi, dengan warna kulit gelap itu mendatangi lapak limbah milik korban. Entah seperti apa kejadian persisnya, korban tiba-tiba meminta tolong warga karena mendapat luka tembak. "Saat ini korban sudah dibawa rumah sakit," ujarnya.
Kapolsek Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kompol Kosasih membenarkan aksi brutal kawanan perampok yang diduga dilakukan lebih dari dua orang itu. Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. "Kami masih melakukan penyelidikan," singkatnya.
(mhd)