Demo 4 November Akan Dikawal 7.000 Personel Gabungan
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) berencana menggelar demo terkait kasus penistaan agama yang dilakukan Cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, sekitar 7.000 personel gabungan TNI dan Polri disiapkan untuk mengawal demo tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan, Polda Metro Jaya sudah menyiapkan anggotanya untuk mengamankan demo yang akan dilakukan pada Jumat, 4 November 2016. Jumlah personel yang akan dikerahkan itu lebih besar dibandingkan demo yang dilakukan pada Jumat, 14 Oktober lalu.
"Kami turunkan lebih banyak dari kemarin. Pasukan kami kemarin 5.000 orang, sekarang mungkin 7.000 personel," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2016).
Menurutnya, 7.000 personel tersebut termasuk bantuan dari TNI sebanyak dua kompi personel marinir, satu kompi pasukan khas dari TNI AU, satu kompi Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad), dan batalyon Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad).
Dia menambahkan, pihaknya tidak melarang aksi demo besar-besaran tersebut. Namun, massa harus tetap menyuarakan pendapatnya dengan tertib dan tidak melakukan tindak anarkis di area publik. Jika tidak, polisi akan bertindak tegas terhadap para pelaku anarkis itu.
"Kami persilahkan apabila masyarakat akan menyampaikan pendapat," katanya.
Seperti diketahui, demo yang berjuluk Aksi Bela Islam II tersebut akan digelar kembali untuk menuntut pihak penegak hukum menjalankan proses hukum terhadap Ahok yang dianggap menistakan agama.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan, Polda Metro Jaya sudah menyiapkan anggotanya untuk mengamankan demo yang akan dilakukan pada Jumat, 4 November 2016. Jumlah personel yang akan dikerahkan itu lebih besar dibandingkan demo yang dilakukan pada Jumat, 14 Oktober lalu.
"Kami turunkan lebih banyak dari kemarin. Pasukan kami kemarin 5.000 orang, sekarang mungkin 7.000 personel," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2016).
Menurutnya, 7.000 personel tersebut termasuk bantuan dari TNI sebanyak dua kompi personel marinir, satu kompi pasukan khas dari TNI AU, satu kompi Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad), dan batalyon Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad).
Dia menambahkan, pihaknya tidak melarang aksi demo besar-besaran tersebut. Namun, massa harus tetap menyuarakan pendapatnya dengan tertib dan tidak melakukan tindak anarkis di area publik. Jika tidak, polisi akan bertindak tegas terhadap para pelaku anarkis itu.
"Kami persilahkan apabila masyarakat akan menyampaikan pendapat," katanya.
Seperti diketahui, demo yang berjuluk Aksi Bela Islam II tersebut akan digelar kembali untuk menuntut pihak penegak hukum menjalankan proses hukum terhadap Ahok yang dianggap menistakan agama.
(mhd)