Warga Geger Temukan Mayat Bayi Seukuran Telapak Tangan
A
A
A
BEKASI - Sesosok mayat bayi ditemukan dalam tumpukan sampah di belakang kontrakan Haji Itang, Kampung Tegalgede RT 003 RW 01, Desa Pasirsari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Diduga bayi hasil aborsi itu sengaja dibuang oleh orangtuanya.
Bayi berjenis kelami laki–laki itu kali pertama ditemukan oleh seorang warga bernama Enca (52), sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, dia terkejut mencium bau daging terbakar dalam tumpukan sampah. ”Saya biasa membakar sampah setiap pagi,” kata tukang ojeg ini, Senin (24/10/2016).
Curiga dengan bau tersebut, Enca lantas membuka tumpukan sampah. Dalam tumpukan sampah itu ada sebuah kardus yang sudah terbakar. Enca kemudian membuka kardus dan menemukan mayat bayi seukuran telapak tangan orang dewasa.
”Bayi itu terbalut kain putih dengan bercak darah disekitarnya, dan kaki bayi tersebut sebagian terbakar,” ungkapnya. Melihat temuannya itu, dia langsung melaporkan kepada ketua RT dan diteruskan ke Polsek Cikarang Selatan dan Polres Metro Bekasi.
Petugas yang mengetahui hal tersebut langsung mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur guna kepentingan penyelidikan. Sementara beberapa saksi mata dilokasi kejadian langsung diminta keterangan oleh petugas kepolisian.
Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Alin Kuncoro menduga, bayi tersebut masih prematur dan diduga korban aborsi. Sebab, saat ditemukan hanya seukuran telapak tangan. ”Kami duga bayi itu masih berusia lima bulan dalam kandungan dan dipaksa untuk dilahirkan,” katanya.
Alin mengatakan, jika dilihat dari temuan itu, korban sengaja dibuang oleh orang tuanya, karena bayi tersebut memang tidak diinginkan untuk dilahirkan. Meski demikian, petugas sudah disebar ke permukiman warga dan beberapa rumah sakit maupun klinik untuk mengecek orang tuanya.
Kini, kasus temuan bayi tersebut ditangani Polsek Cikarang Selatan dan Polres Metro Bekasi.”Kami masih melakukan penyelidikan, dan kami sudah meminta keterangan beberapa saksi yang menemukan bayi maupun mencari tahu kepada warga siapa yang baru melahirkan,” tukasnya.
Bayi berjenis kelami laki–laki itu kali pertama ditemukan oleh seorang warga bernama Enca (52), sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, dia terkejut mencium bau daging terbakar dalam tumpukan sampah. ”Saya biasa membakar sampah setiap pagi,” kata tukang ojeg ini, Senin (24/10/2016).
Curiga dengan bau tersebut, Enca lantas membuka tumpukan sampah. Dalam tumpukan sampah itu ada sebuah kardus yang sudah terbakar. Enca kemudian membuka kardus dan menemukan mayat bayi seukuran telapak tangan orang dewasa.
”Bayi itu terbalut kain putih dengan bercak darah disekitarnya, dan kaki bayi tersebut sebagian terbakar,” ungkapnya. Melihat temuannya itu, dia langsung melaporkan kepada ketua RT dan diteruskan ke Polsek Cikarang Selatan dan Polres Metro Bekasi.
Petugas yang mengetahui hal tersebut langsung mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur guna kepentingan penyelidikan. Sementara beberapa saksi mata dilokasi kejadian langsung diminta keterangan oleh petugas kepolisian.
Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Alin Kuncoro menduga, bayi tersebut masih prematur dan diduga korban aborsi. Sebab, saat ditemukan hanya seukuran telapak tangan. ”Kami duga bayi itu masih berusia lima bulan dalam kandungan dan dipaksa untuk dilahirkan,” katanya.
Alin mengatakan, jika dilihat dari temuan itu, korban sengaja dibuang oleh orang tuanya, karena bayi tersebut memang tidak diinginkan untuk dilahirkan. Meski demikian, petugas sudah disebar ke permukiman warga dan beberapa rumah sakit maupun klinik untuk mengecek orang tuanya.
Kini, kasus temuan bayi tersebut ditangani Polsek Cikarang Selatan dan Polres Metro Bekasi.”Kami masih melakukan penyelidikan, dan kami sudah meminta keterangan beberapa saksi yang menemukan bayi maupun mencari tahu kepada warga siapa yang baru melahirkan,” tukasnya.
(ysw)