400 Ton Pasir Akan Ditimbun Agar Gedung Panin Bintaro Roboh
A
A
A
TANGERANG - Sejak dilakukan proses peruntuhan pada Jumat 14 Oktober 2016, Gedung Panin Bank di Bintaro, Sektor 7, Kota Tangsel belum juga roboh hingga Senin (17/10/2016). Pihak kontraktor PT Wahana Infonusa akan kembali menimbun pasir di atas gedung tersebut menjadi 400 ton.
“Hingga saat ini sudah ada 180 ton di atas sana, kita akan membebani kembali mencapai 400 ton,” ujar Ari Yudhanto, Project Manager PT Wahana Infonusa yang ditunjuk Bank Panin sebagai perusahaan yang melakukan peruntuhan gedung tersebut.
Menurutnya, hal itu merupakan hasil evaluasi pihak PT Wahana Infonusa dengan Tim Ahli Bangunan dari Pemkot Tangsel. Ari juga mengatakan, hasil koordinasi dengan Polres Kota Tangsel bahwa pekerjaan akan tetap dilakukan hanya saja dilakukan malam hari.
“Selain itu jalan juga tidak ditutup karena menimbulkan kemacetan parah. Jadi yang fly over enggak ditutup jalannya,” ucapnya.
Selanjutnya, metode peruntuhan gedung tersebut akan menggunakan metode dinamis. Dimana selain membebani dengan pasir, akan digunakan juga penarik beton yang ada paling atas gedung.
“Kita pasang sling untuk ditarik betonnya, ini namanya pembebanan metode dinamis,” terangnya.
Ditanya apakah pihaknya salah hitung kekuatan gedung itu, Ari mengakui, hal itu karena secara umum gedung paling atas biasanya daya dukung bebannya sekitar 250 kilogram. Namun, ternyata sudah diperkuat menjadi 800 kilogram.
“Tapi sebenarnya bukan diluar perkiraan kita, hanya saja kita memang tidak dilengkapi gambar gedung. Sehingga kita melihat secara umum seharusnya daya dukungnya paling atas itu 250 Kg, ternyata sudah diperkuat menjadi 800 Kg,” terangnya.
“Hingga saat ini sudah ada 180 ton di atas sana, kita akan membebani kembali mencapai 400 ton,” ujar Ari Yudhanto, Project Manager PT Wahana Infonusa yang ditunjuk Bank Panin sebagai perusahaan yang melakukan peruntuhan gedung tersebut.
Menurutnya, hal itu merupakan hasil evaluasi pihak PT Wahana Infonusa dengan Tim Ahli Bangunan dari Pemkot Tangsel. Ari juga mengatakan, hasil koordinasi dengan Polres Kota Tangsel bahwa pekerjaan akan tetap dilakukan hanya saja dilakukan malam hari.
“Selain itu jalan juga tidak ditutup karena menimbulkan kemacetan parah. Jadi yang fly over enggak ditutup jalannya,” ucapnya.
Selanjutnya, metode peruntuhan gedung tersebut akan menggunakan metode dinamis. Dimana selain membebani dengan pasir, akan digunakan juga penarik beton yang ada paling atas gedung.
“Kita pasang sling untuk ditarik betonnya, ini namanya pembebanan metode dinamis,” terangnya.
Ditanya apakah pihaknya salah hitung kekuatan gedung itu, Ari mengakui, hal itu karena secara umum gedung paling atas biasanya daya dukung bebannya sekitar 250 kilogram. Namun, ternyata sudah diperkuat menjadi 800 kilogram.
“Tapi sebenarnya bukan diluar perkiraan kita, hanya saja kita memang tidak dilengkapi gambar gedung. Sehingga kita melihat secara umum seharusnya daya dukungnya paling atas itu 250 Kg, ternyata sudah diperkuat menjadi 800 Kg,” terangnya.
(kri)