Belum Juga Roboh, Gedung Panin di Bintaro Akan Ditarik Paksa
A
A
A
TANGERANG - Gedung Bank Panin di Bintaro Sektor 7, Kota Tangsel hingga Minggu (16/10/2016) dini hari sekitar pukul 0.41 WIB belum juga roboh. Padahal sudah 152 ton pasir yang telah disimpan di atas gedung tersebut. Jika sampai tidak juga runtuh, PT Wahana Infonusa mengaku akan menarik paksa besi yang ada di atas gedung tersebut.
“Ini sudah 152 ton. Kita akan terus menambah pasir sampai 30 ton lagi. Bersamaan dengan itu akan sambil kita tarik dengan sling, kita paksa hari ini juga,” ujar Direktur Utama PT Wahana Infonusa Yoyok Hari Sucahyo saat ditemui di lokasi, Minggu (16/10/2016).
Tampak dari kejauhan ada petugas yang melakukan pengelasan di lantai paling atas gedung tersebut. Menurut Yoyok, hal itu dilakukan agar besi yang ada di dalamnya bisa melemah.
“Memang benar ada pekerja yang berada di atas untuk melelehkan besi yang ada di atas,” terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 100 ton pasir ditargetkan akan dapat merobohkan gedung yang sisa tingginya itu 86 meter. Tampak di lokasi, pada pukul 00.51 WIB jumlah warga yang menonton mulai berkurang. Tidak seperti biasanya, penonton berjubel. Meski begitu, pedagang kaki lima di sekitar lokasi tetap marak.
“Ini sudah 152 ton. Kita akan terus menambah pasir sampai 30 ton lagi. Bersamaan dengan itu akan sambil kita tarik dengan sling, kita paksa hari ini juga,” ujar Direktur Utama PT Wahana Infonusa Yoyok Hari Sucahyo saat ditemui di lokasi, Minggu (16/10/2016).
Tampak dari kejauhan ada petugas yang melakukan pengelasan di lantai paling atas gedung tersebut. Menurut Yoyok, hal itu dilakukan agar besi yang ada di dalamnya bisa melemah.
“Memang benar ada pekerja yang berada di atas untuk melelehkan besi yang ada di atas,” terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 100 ton pasir ditargetkan akan dapat merobohkan gedung yang sisa tingginya itu 86 meter. Tampak di lokasi, pada pukul 00.51 WIB jumlah warga yang menonton mulai berkurang. Tidak seperti biasanya, penonton berjubel. Meski begitu, pedagang kaki lima di sekitar lokasi tetap marak.
(kri)