Tim Ahli Kota Tangsel Kesulitan Robohkan Gedung Tua Bintaro
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Tim ahli bangunan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kesulitan merobohkan Gedung Bank Panin di Bintaro Sektor 7, Kota Tangsel. Gedung tersebut menurut para ahli sangat kuat.
Salah seorang tim ahli bangunan Adang Surahman mengakui menemui kesulitan dalam melakukan pembongkaran gedung tersebut.
"Kita akui ini bangunan ternyata kuat, ini diluar target kita yang awalnya diperkirakan dengan dibebani 100 ton pasir akan rontok, tapi ternyata tidak. Itu karena gambar dokumen desain gedung ini kita tidak dapati," kata Adang, Minggu (16/10/2016).
Adang mengatakan, pihaknya meneruskan dengan menambah jumlah pasir menjadi 150 ton. Tetapi rupanya bangunan itu tetap masih kokoh. "Kini kita meruskan ada tersisa pasir 30 ton," terangnya.
Andai masih kurang jumlah pasir tersebut. Pihaknya terpaksa terus menambah pasir lagi agar beban bertambah berat. Alasan penggunaan pasir karena ini adalah cara paling aman untuk lingkungan.
"Tidak mungkin kalau tidak roboh, kami akan terus menggunakan pasir sampai roboh," ujarnya. Persoalannya saat ini, lanjut Adang, stok pasir hanya tersisa 30 ton.
Pihak tim ahli bangunan menyatakan akan meminta kepada kontraktor untuk terus menggunakan metode pemberatan dengan cara membawa pasir ke bagian atas gedung. "Kita targetkan sebelum hari Senin sudah selesai, tetapi kalau lewat Senin kan kontraktor diberikan waktu 90 hari," katanya.
Salah seorang tim ahli bangunan Adang Surahman mengakui menemui kesulitan dalam melakukan pembongkaran gedung tersebut.
"Kita akui ini bangunan ternyata kuat, ini diluar target kita yang awalnya diperkirakan dengan dibebani 100 ton pasir akan rontok, tapi ternyata tidak. Itu karena gambar dokumen desain gedung ini kita tidak dapati," kata Adang, Minggu (16/10/2016).
Adang mengatakan, pihaknya meneruskan dengan menambah jumlah pasir menjadi 150 ton. Tetapi rupanya bangunan itu tetap masih kokoh. "Kini kita meruskan ada tersisa pasir 30 ton," terangnya.
Andai masih kurang jumlah pasir tersebut. Pihaknya terpaksa terus menambah pasir lagi agar beban bertambah berat. Alasan penggunaan pasir karena ini adalah cara paling aman untuk lingkungan.
"Tidak mungkin kalau tidak roboh, kami akan terus menggunakan pasir sampai roboh," ujarnya. Persoalannya saat ini, lanjut Adang, stok pasir hanya tersisa 30 ton.
Pihak tim ahli bangunan menyatakan akan meminta kepada kontraktor untuk terus menggunakan metode pemberatan dengan cara membawa pasir ke bagian atas gedung. "Kita targetkan sebelum hari Senin sudah selesai, tetapi kalau lewat Senin kan kontraktor diberikan waktu 90 hari," katanya.
(whb)