Curah Hujan Ekstrim, Ancaman Banjir Mengintai Jakarta

Rabu, 05 Oktober 2016 - 02:07 WIB
Curah Hujan Ekstrim, Ancaman Banjir Mengintai Jakarta
Curah Hujan Ekstrim, Ancaman Banjir Mengintai Jakarta
A A A
DEPOK - Pakar Air dari Universitas Indonesia (UI) Firdaus Ali mengatakan, saat ini dunia sedang mengalami situasi iklim dan cuaca yang terpengaruh fenomena Lanina. Sehingga musim kemarau menjadi basah. Dan saat ini juga sedang terjadi curah hujan ekstrim yang lebih cepat dari biasanya.

"Curah hujan saat ini masih ekstrim lebih cepat dari biasanya. Ini karena pengaruh musim," kata Firli, sapaan akrabnya ketika dihubungi, Selasa (4/10/2016).

Dengan kondisi tersebut, maka intensitas hujan tinggi menyebabkan sejumlah lokasi tergenang dan banjir. Seperti di beberapa kawasan di Jakarta ketika hujan deras sore tadi langsung menyebabkan genangan dan banjir. Pemicu lainnya, banyak saluran drainase di Jakarta saat ini belum beres.

"Ditambah lagi adanya pembangunan sehingga menyebabkan saluran terpotong. Satu hal yang juga memicu adalah masyarakat yang membuang sampah ke kali," tandasnya.

Semua kondisi tersebut tentu saja menyebabkan terjadinya genangan dan banjir jika curah hujan diatas 50 mm/jam. Oleh karenanya, pemerintah saat ini sedang berupaya menyelesaikan pembenahan sistem pengelolaan air. Mulai dari pembangunan tanggul sungan yang merupakan bagian dari normalisasi sungai, revitalisasi waduk, membenahi pompa dan pintu air.

"Tapi itu tidak bisa dilakukan dalam waktu semalam. Ini kan baru dikerjakan selama dua tahun belakangan," katanya.

Dikatakan bahwa tahun ini menjadi tahun berat menghadapi ancaman banjir. Karena temperatur di Laut Samudra Hindia lebih tinggi dari batas normal. Sehingga produktivitas uap air lebih ekstrim. Hal ini menyebabkan intensitas hujan tinggi dalam waktu pendek.

"Tahun ini tahun yang tidak nyaman, lebih berat dari tahun sebelumnya," ucapya mengingatkan.

Dia meluruskan bahwa tidak semua wilayah di Jakarta akan terkena banjir. Tambahnya, banjir terjadi karena meluapnya air kali. Sedangkan genangan terjadi karena tidak berfungsinya saluran drainase.

"Kemang itu banjir karena airnya meluap dari Kali Krukut. Kalau Jalan Simatupang itu genangan karena saluran drainasenya terganggu akibat adanya pengerjaan," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1090 seconds (0.1#10.140)