Wagub Curiga Ada Motif Tertentu Kasus Video Porno Billboard
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menaruh curiga ada motif tertentu hingga tiba-tiba saja video porno itu bisa tayang selama kurang lebih 20 menit di billboard.
Seperti diketahui, video porno itu memutar hubungan seks pria wanita dalam layar besar yang biasanya dipakai untuk iklan. Video porno ini diketahui mulai pada pukul 13.00 WIB dan menjadi tontonan publik yang tengah berjalan kaki maupun pengendara yang tengah melintas di Jalan Prapanca, Jakarta Selatan.
"Pertanyaan saya apa motifnya, mengapa baru sekarang, mengapa itu dimunculkan pada hari Jumat, ketika kami umat muslim setelah menunaikan ibadah salat jumat," kata Djarot di Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).
"Motif seperti inilah harus bisa diungkap. Kemudian siapa yang ada dibalik dibelakang itu, apa inisiatif dia pribadi. Kenapa baru sekarang terjadi di videotron di ruang publik," terangnya.
Sementara itu, hingga kini kepolisian belum bisa memastikan apakah video porno bisa terpasang di Billboard karena ulah hacker atau secara manual dimasukkan. Kejadian ini masih diselidiki lebih lanjut.
Seperti diketahui, video porno itu memutar hubungan seks pria wanita dalam layar besar yang biasanya dipakai untuk iklan. Video porno ini diketahui mulai pada pukul 13.00 WIB dan menjadi tontonan publik yang tengah berjalan kaki maupun pengendara yang tengah melintas di Jalan Prapanca, Jakarta Selatan.
"Pertanyaan saya apa motifnya, mengapa baru sekarang, mengapa itu dimunculkan pada hari Jumat, ketika kami umat muslim setelah menunaikan ibadah salat jumat," kata Djarot di Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).
"Motif seperti inilah harus bisa diungkap. Kemudian siapa yang ada dibalik dibelakang itu, apa inisiatif dia pribadi. Kenapa baru sekarang terjadi di videotron di ruang publik," terangnya.
Sementara itu, hingga kini kepolisian belum bisa memastikan apakah video porno bisa terpasang di Billboard karena ulah hacker atau secara manual dimasukkan. Kejadian ini masih diselidiki lebih lanjut.
(ysw)