Penggusuran di Bukit Duri Ditargetkan Rampung Sore Ini
A
A
A
JAKARTA - Perkampungan di Bukit Duri yang digusur, kini 90 persen bangunan sudah rata dengan tanah. Namun, dari puluhan bangunan yang dibongkar petugas, tiga musala dan satu masjid masih berdiri kokoh dan tak dibongkar petugas.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, hingga siang ini, progres pembongkaran terhadap bangunan di bantaran Kali Ciliwung akan terus dikebut agar selesai hingga sore ini sehingga proses normalisasi kali Ciliwung bisa segera terlaksana secara tuntas.
Menurutnya, dari puluhan bangunan yang dibongkar, tiga musala dan satu masjid belum dilakukan pembokaran. Sebab, tempat ibadah tersebut digunakan umat muslim yang ada di kawasan tersebut untuk beribadah sementara waktu.
Musala dan masjid itu tetap akan dibongkar nantinya, namun setelah proses penggantian rugi selesai dilakukan. Sebab, bangunan ibadah itu memiliki sertifikat tanah yang dipegang oleh pengurus masjid.
"Itu nanti, kita lagi cari lokasi dan itu akan dibangun lagi. Iya, kita perbaiki itu terserah panitianya, terserah pengurusnya. Kalau dia punya, ada lahan ya kita bangunin, kalau enggak ya kita ganti duit," ujarnya pada wartawan, Rabu (28/9/2016).
Sementara itu, Camat Tebet Mahludin mengatakan, untuk bidang yang ada di bantaran kali di kawasan tersebut sudah hampir selesai semua proses pembongkarannya. Sedangkan untuk bangunan yang hanya akan terkena pembongkaran dibagian pagar atau sebagiannya saja belum dilakukan pembongkaran.
Sebab, pemilik bangunan akan melakukan pembongkaran sendiri dengan pengawasan dari pihak Pemkot Jakarta Selatan dan Pemerintah Kecamatan Tebet. Selain itu, bangunan itu dipakai pula sebagai tempat menyimpan perabotan warga sementara waktu ini.
"Bangunan yang pas di pinggir Kali Ciliwungnya sudah selesai semua. Cuma yang kena dikit aja yang belum. Nanti mereka bongkar sendiri kita yang awasi. Besok paling bersihin dan warga bongkar sendiri," tutupnya.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, hingga siang ini, progres pembongkaran terhadap bangunan di bantaran Kali Ciliwung akan terus dikebut agar selesai hingga sore ini sehingga proses normalisasi kali Ciliwung bisa segera terlaksana secara tuntas.
Menurutnya, dari puluhan bangunan yang dibongkar, tiga musala dan satu masjid belum dilakukan pembokaran. Sebab, tempat ibadah tersebut digunakan umat muslim yang ada di kawasan tersebut untuk beribadah sementara waktu.
Musala dan masjid itu tetap akan dibongkar nantinya, namun setelah proses penggantian rugi selesai dilakukan. Sebab, bangunan ibadah itu memiliki sertifikat tanah yang dipegang oleh pengurus masjid.
"Itu nanti, kita lagi cari lokasi dan itu akan dibangun lagi. Iya, kita perbaiki itu terserah panitianya, terserah pengurusnya. Kalau dia punya, ada lahan ya kita bangunin, kalau enggak ya kita ganti duit," ujarnya pada wartawan, Rabu (28/9/2016).
Sementara itu, Camat Tebet Mahludin mengatakan, untuk bidang yang ada di bantaran kali di kawasan tersebut sudah hampir selesai semua proses pembongkarannya. Sedangkan untuk bangunan yang hanya akan terkena pembongkaran dibagian pagar atau sebagiannya saja belum dilakukan pembongkaran.
Sebab, pemilik bangunan akan melakukan pembongkaran sendiri dengan pengawasan dari pihak Pemkot Jakarta Selatan dan Pemerintah Kecamatan Tebet. Selain itu, bangunan itu dipakai pula sebagai tempat menyimpan perabotan warga sementara waktu ini.
"Bangunan yang pas di pinggir Kali Ciliwungnya sudah selesai semua. Cuma yang kena dikit aja yang belum. Nanti mereka bongkar sendiri kita yang awasi. Besok paling bersihin dan warga bongkar sendiri," tutupnya.
(ysw)