Besi di JPO Jakarta Barat Banyak Berkarat dan Keropos
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kawasan Jakarta Barat kondisinya sangat memprihatinkan dan membahayakan pengguna jalan. Kondisi ini tentunya membuat masyarakat was-was dan khawatir peristiwa JPO ambruk di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dapat terjadi lagi.
Pantauan Sindonews, JPO di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat kondisi sangat memprihatinkan dan membahayakan warga sekitar yang memanfaatkan jembatan untuk melintas Tol Sedyatmo (bandara) dari Kalideres ke Penjaringan. Kondisi JPO ini terlihat reot dan berkarat.
Beberapa pijakan untuk kaki juga banyak yang berlubang hingga anak tangga hilang. Bila dipijak, JPO tersebut bergoyang, besi penyangga jalan terlihat sudah kropos dan bisa sewaktu-waktu roboh bila terhembus angin besar.
"Kalau muter jalan, cukup jauh mas. Apalagi untuk pejalan kaki," tutur Wahyu (33) salah satu warga sekitar kepada Sindonews Senin, 26 September 2016.
Lain halnya dengan kondisi JPO di Jalan Daan Mogot, Sumur Bor, Kalideres, dan Jalan Kyai Tapa, Sumber Waras, Jakarta Barat. Di dua lokasi itu, penyangga besi bekas pemasang iklan terlihat sangat membahayakan. Besi itu di pasang tak beraturan, hanya ditempel menggunakan kawat.
Tak hanya itu, di dua lokasi itu, atap juga terlihat berlubang, dengan demikian, bila hujan datang, JPO menjadi tak nyaman untuk digunakan. Di kawasan Tubagus Angke, dekat Jembatan Genit, Grogol Petamburan, kondisi JPO berkarat dan besi pijakan kaki berlubang hanya tertutup menggunakan triplek tipis.
Dari bawah terlihat besi keropos memenuhi JPO tersebut, beberapa di antaranya bahkan merupakan tiang penyangga. Meski demikian, bagi sebagian warga JPO itu sangat membantu, karena lokasi berada tepat di jalan berbelok. Hanya saja, lantaran tak terhubung dengan bus Transjakarta. JPO itu minim perawatan.
"Kalau menyebrang dari bawah bahaya mas," ujar Wirman (48), salah satu pengojek kawasan itu, sembari menjelaskan pernah ada yang terluka karena tertabrak kendaraan.
Masih di kawasan Grogol Petamburan, JPO tak aman terlihat di kawasan Jalan S. Parman, seberang Polsek Tanjung Duren. Kondisi JPO itu rentan akan kejahatan. Selain tak memiliki lampu penerangan, JPO tak dilengkapi atap bagi pejalan kaki.
Artinya bila hujan datang, anak tangga yang berlumut mengancam pengguna jalan. JPO terlihat jarang di pergunakan oleh sejumlah masyarakat. Karena banyak masyarakat lebih memilih menggunakan JPO di depan mall central Park yang kondisi jauh lebih baik.
Kasudin Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat, Anggiat Banjarnahor mendata, ada 41 JPO tersebar di wilayah Jakarta Barat. Terbanyak berada di Cengkareng 11 lokasi, Grogol Petamburan delapan lokasi, Kebon Jeruk sembilan lokasi, Kalideres empat lokasi, Palmerah tiga lokasi, Taman Sari empat.
Pantauan Sindonews, JPO di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat kondisi sangat memprihatinkan dan membahayakan warga sekitar yang memanfaatkan jembatan untuk melintas Tol Sedyatmo (bandara) dari Kalideres ke Penjaringan. Kondisi JPO ini terlihat reot dan berkarat.
Beberapa pijakan untuk kaki juga banyak yang berlubang hingga anak tangga hilang. Bila dipijak, JPO tersebut bergoyang, besi penyangga jalan terlihat sudah kropos dan bisa sewaktu-waktu roboh bila terhembus angin besar.
"Kalau muter jalan, cukup jauh mas. Apalagi untuk pejalan kaki," tutur Wahyu (33) salah satu warga sekitar kepada Sindonews Senin, 26 September 2016.
Lain halnya dengan kondisi JPO di Jalan Daan Mogot, Sumur Bor, Kalideres, dan Jalan Kyai Tapa, Sumber Waras, Jakarta Barat. Di dua lokasi itu, penyangga besi bekas pemasang iklan terlihat sangat membahayakan. Besi itu di pasang tak beraturan, hanya ditempel menggunakan kawat.
Tak hanya itu, di dua lokasi itu, atap juga terlihat berlubang, dengan demikian, bila hujan datang, JPO menjadi tak nyaman untuk digunakan. Di kawasan Tubagus Angke, dekat Jembatan Genit, Grogol Petamburan, kondisi JPO berkarat dan besi pijakan kaki berlubang hanya tertutup menggunakan triplek tipis.
Dari bawah terlihat besi keropos memenuhi JPO tersebut, beberapa di antaranya bahkan merupakan tiang penyangga. Meski demikian, bagi sebagian warga JPO itu sangat membantu, karena lokasi berada tepat di jalan berbelok. Hanya saja, lantaran tak terhubung dengan bus Transjakarta. JPO itu minim perawatan.
"Kalau menyebrang dari bawah bahaya mas," ujar Wirman (48), salah satu pengojek kawasan itu, sembari menjelaskan pernah ada yang terluka karena tertabrak kendaraan.
Masih di kawasan Grogol Petamburan, JPO tak aman terlihat di kawasan Jalan S. Parman, seberang Polsek Tanjung Duren. Kondisi JPO itu rentan akan kejahatan. Selain tak memiliki lampu penerangan, JPO tak dilengkapi atap bagi pejalan kaki.
Artinya bila hujan datang, anak tangga yang berlumut mengancam pengguna jalan. JPO terlihat jarang di pergunakan oleh sejumlah masyarakat. Karena banyak masyarakat lebih memilih menggunakan JPO di depan mall central Park yang kondisi jauh lebih baik.
Kasudin Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat, Anggiat Banjarnahor mendata, ada 41 JPO tersebar di wilayah Jakarta Barat. Terbanyak berada di Cengkareng 11 lokasi, Grogol Petamburan delapan lokasi, Kebon Jeruk sembilan lokasi, Kalideres empat lokasi, Palmerah tiga lokasi, Taman Sari empat.
(whb)