Diduga Ditelantarkan, Kakek Tanpa Pakaian Tidur di Kuburan
A
A
A
DEPOK - Seorang kakek yang diduga ditelantarkan keluarganya ditemukan warga di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tapos, Depok, Jawa Barat. Ketika ditemukan kondisi sang kakek memprihatinkan. Dirinya memilih tinggal sementara di sekitar kawasan TPU, karena ia tidak tahu keberadaan keluarganya.
"Sekitar empat hari lalu, kakek ini jalan saja di sekitar kawasan TPU Tapos. Saya tanya, katanya dibuang. Tapi setelah saya tanya lagi, dia enggak jelasin lebih detail lagi, dia enggak jawab," kata Koordinator TPU Tapos Ujang di depok, Jumat 23 September 2016.
Ujang mengaku tidak tahu asal kakek malang itu. Tapi dari pengakuan kakek itu berasal dari Jawa. "Enggak jelas dari Jawa mana, daerahnya juga enggak jelas. Saat saya tanya lebih detail, jawab begitu saja," katanya.
Ujang menambahkan ketika ditemukan, sang kakek memilih tinggal di sekitar TPU Tapos. Warga yang iba pun memberinya pakaian dan makan. "Tapi belakangan ini dia enggak mau makan," tambah Ujang.
Kemudian, oleh anak Ujang, foto kakek itu diunggah ke sosial media. Harapannya, ada keluarganya yang melihat dan menjemput kakek malang itu. Kakek itu terlihat depresi karena sanga sulit diajak berkomunikasi.
"Belakangan dia memilih diam. Sebenarnya enggak gila, dia mau ngomong. Tapi karena enggak makan-makan kali ya, jadinya begitu, pikirannya kacau," tutur Ujang.
Oleh warga, lanjutnya, sang kakek ditempatkan di sebuah gubuk tidak jauh dari TPU Tapos. "Ada gubuk, sekarang keadaannya sudah enggak pakai baju, makan enggak mau, ya sudah ditaro disitu saja dahulu sampai ada pihak dinas terkait yang mengambil," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Depok Diah Sadiah mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). "Saya sudah minta TKSK asessment nanti koordinasi dengan RT, RW, lurah dan polsek setempat dan menunggu laporannya, pasti ada solusi," katanya.
Dia berharap, agar RT dan RW setempat melaporkan jika ditemukan ada warga asing yang terlantar segera lapor ke lurah dan Polsek setempat. Setelah nantinya didapat identitas keluarga, kakek itu akan dikembalikan.
"Jika sudah diketahui asalnya, kami kembalikan ke dinas sosial asal untuk dipertemukan dengan keluarganya," katanya.
"Sekitar empat hari lalu, kakek ini jalan saja di sekitar kawasan TPU Tapos. Saya tanya, katanya dibuang. Tapi setelah saya tanya lagi, dia enggak jelasin lebih detail lagi, dia enggak jawab," kata Koordinator TPU Tapos Ujang di depok, Jumat 23 September 2016.
Ujang mengaku tidak tahu asal kakek malang itu. Tapi dari pengakuan kakek itu berasal dari Jawa. "Enggak jelas dari Jawa mana, daerahnya juga enggak jelas. Saat saya tanya lebih detail, jawab begitu saja," katanya.
Ujang menambahkan ketika ditemukan, sang kakek memilih tinggal di sekitar TPU Tapos. Warga yang iba pun memberinya pakaian dan makan. "Tapi belakangan ini dia enggak mau makan," tambah Ujang.
Kemudian, oleh anak Ujang, foto kakek itu diunggah ke sosial media. Harapannya, ada keluarganya yang melihat dan menjemput kakek malang itu. Kakek itu terlihat depresi karena sanga sulit diajak berkomunikasi.
"Belakangan dia memilih diam. Sebenarnya enggak gila, dia mau ngomong. Tapi karena enggak makan-makan kali ya, jadinya begitu, pikirannya kacau," tutur Ujang.
Oleh warga, lanjutnya, sang kakek ditempatkan di sebuah gubuk tidak jauh dari TPU Tapos. "Ada gubuk, sekarang keadaannya sudah enggak pakai baju, makan enggak mau, ya sudah ditaro disitu saja dahulu sampai ada pihak dinas terkait yang mengambil," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Depok Diah Sadiah mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). "Saya sudah minta TKSK asessment nanti koordinasi dengan RT, RW, lurah dan polsek setempat dan menunggu laporannya, pasti ada solusi," katanya.
Dia berharap, agar RT dan RW setempat melaporkan jika ditemukan ada warga asing yang terlantar segera lapor ke lurah dan Polsek setempat. Setelah nantinya didapat identitas keluarga, kakek itu akan dikembalikan.
"Jika sudah diketahui asalnya, kami kembalikan ke dinas sosial asal untuk dipertemukan dengan keluarganya," katanya.
(mhd)