Artis Cantik hingga Biro Senpi Amerika Diperiksa Polda Metro
A
A
A
JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya terus mendalami kasus kepemilikan senjati api (senpi) Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti (Aa Gatot). Kali ini, penyidik Polda Metro Jaya memeriksa artis cantik Nadine Chandrawinata.
Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, sebanyak 21 pertanyaan dilontarkan kepada Nadine terkait senpi Aa Gatot. Namun, wanita kelahiran 8 Mei 1984 itu tidak mengetahui soal senpi tersebut.
"Pemeriksaan yang kami lakukan pun bukan tanpa hasil, gunanya memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan titik terang," kata Budi di Mapolda Metri Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2016).
Selain itu, kata Budi, penyelidikan kasus senpi ini tidak hanya terfokus pada kasus Aa Gatot. Tetapi, kata dia, hal itu untuk memberantas peredaran senpi ilegal.
"Soalnya, bukan semata-mata untuk kasus Gatot saja. Tapi juga untuk memberantas peredaran senjata api ilegal di Indonesia," katanya.
Selain memeriksa sejumlah saksi, kata Budi, Polda Metro Jaya juga tengah menantikan bantuan dari PT Pindad dan Biro Alcohol, tobacco, firearms & explosive (ATF) Amerika Serikat untuk menganalisa asal usul senpi tersebut dan pabrik pembuat senpi yang dimiliki Aa Gatot.
"Glock (senjata Gatot) itu kan dari Austria, sedang Wolter PPK dari Amerika. Kami harus berkoordinasi dengan dua negara pembuat itu untuk cari silsilahnya," ungkapnya.
Lanjut Budi, penemuan kasus Aa Gatot ini bisa dijadikan sumber untuk mengungkap peredaran senjata api illegal di Indonesia, dan dapat ditelusuri bagaimana cara mendapatkannya.
"Pabrik yang mengeluarkan pasti ada nomor registernya, data yang beli siapa, didistribusikan kemana, pasti ada. Karena disenjata itukan ada nomor serinya," tuturnya.
Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, sebanyak 21 pertanyaan dilontarkan kepada Nadine terkait senpi Aa Gatot. Namun, wanita kelahiran 8 Mei 1984 itu tidak mengetahui soal senpi tersebut.
"Pemeriksaan yang kami lakukan pun bukan tanpa hasil, gunanya memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan titik terang," kata Budi di Mapolda Metri Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2016).
Selain itu, kata Budi, penyelidikan kasus senpi ini tidak hanya terfokus pada kasus Aa Gatot. Tetapi, kata dia, hal itu untuk memberantas peredaran senpi ilegal.
"Soalnya, bukan semata-mata untuk kasus Gatot saja. Tapi juga untuk memberantas peredaran senjata api ilegal di Indonesia," katanya.
Selain memeriksa sejumlah saksi, kata Budi, Polda Metro Jaya juga tengah menantikan bantuan dari PT Pindad dan Biro Alcohol, tobacco, firearms & explosive (ATF) Amerika Serikat untuk menganalisa asal usul senpi tersebut dan pabrik pembuat senpi yang dimiliki Aa Gatot.
"Glock (senjata Gatot) itu kan dari Austria, sedang Wolter PPK dari Amerika. Kami harus berkoordinasi dengan dua negara pembuat itu untuk cari silsilahnya," ungkapnya.
Lanjut Budi, penemuan kasus Aa Gatot ini bisa dijadikan sumber untuk mengungkap peredaran senjata api illegal di Indonesia, dan dapat ditelusuri bagaimana cara mendapatkannya.
"Pabrik yang mengeluarkan pasti ada nomor registernya, data yang beli siapa, didistribusikan kemana, pasti ada. Karena disenjata itukan ada nomor serinya," tuturnya.
(mhd)