Diduga Aa Gatot Gagahi Gadis di Bawah Umur di Hadapan Istrinya
A
A
A
JAKARTA - Salah satu wanita yang diduga diperkosa Gatot Brajamusti, C melapor ke Polda Metro Jaya. Kuasa hukum korban menerangkan, pemerkosaan terhadap kliennya dilakukan pelaku dihadapan istrinya.
Kuasa hukum korban Rhonny Sapulete menegaskan, Gatot sudah sangat keterlaluan pasalnya dia memperkosa beberapa gadis di bawah umur dihadapan istrinya, Dewi Aminah dan Reza Artamevia. "Iya di depan Dewi Aminah, ada Reza. Bahkan dilakukan beramai-ramai," tuturnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (16/9/2016).
Hingga kini, sudah delapan korban yang mengaku menjadi korban pemerkosaan Gatot. Mereka semua diperkosa secara bersama-sama dengan dicekoki sabu terlebih dahulu.
"Dicekokin sabu, fly kan jadi tidak sadar diri, imajinasinya jadi tinggi. Dimulai dengan itu dulu, perbuatan penyimpangan seks kan dimulai dengan itu," ujarnya.
Adapun delapan korban Gatot diantaranya berusia 14-18 tahun. Sama seperti Citra, beberapa diantara mereka bahkan ada yang sampai mengandung anak guru spiritual itu.
"Ada sih sebenarnya, tapi apapun yang disampaikan setelah kami membuat laporan polisi kan harus perlahan-lahan karena mereka ini masih traumatik. Sudah dua yang buat LP," tukasnya.
Kuasa hukum korban Rhonny Sapulete menegaskan, Gatot sudah sangat keterlaluan pasalnya dia memperkosa beberapa gadis di bawah umur dihadapan istrinya, Dewi Aminah dan Reza Artamevia. "Iya di depan Dewi Aminah, ada Reza. Bahkan dilakukan beramai-ramai," tuturnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (16/9/2016).
Hingga kini, sudah delapan korban yang mengaku menjadi korban pemerkosaan Gatot. Mereka semua diperkosa secara bersama-sama dengan dicekoki sabu terlebih dahulu.
"Dicekokin sabu, fly kan jadi tidak sadar diri, imajinasinya jadi tinggi. Dimulai dengan itu dulu, perbuatan penyimpangan seks kan dimulai dengan itu," ujarnya.
Adapun delapan korban Gatot diantaranya berusia 14-18 tahun. Sama seperti Citra, beberapa diantara mereka bahkan ada yang sampai mengandung anak guru spiritual itu.
"Ada sih sebenarnya, tapi apapun yang disampaikan setelah kami membuat laporan polisi kan harus perlahan-lahan karena mereka ini masih traumatik. Sudah dua yang buat LP," tukasnya.
(ysw)