Potong Hewan Kurban, Ini yang Harus Diperhatikan

Minggu, 11 September 2016 - 13:21 WIB
Potong Hewan Kurban,...
Potong Hewan Kurban, Ini yang Harus Diperhatikan
A A A
JAKARTA - Animo masyarakat Indonesia untuk melakukan kurban cukup tinggi. Maka itu, penyembelihan hewan kurban di masjid, musala, lapangan, sekolah dan tempat lainnya harus memenuhi beberapa persyaratan.

"Ada aspek-aspek yang harus dipenuhi sebelum dan setelah pelaksanaan penyembelihan hewan kurban," kata Ira Firgorita, yang mewakili Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementerian Pertanian seperti yang dikutip dari situs resmi kemenag.go.id.

Ada empat aspek yang harus diperhatikakan saat dan sudah penyembelihan hewan kurban. Kata dia, pertama kesehatan hewan, yang mencakup pemeriksaan fisik hewan dan legalitas hewan. Ada tiga tahap yang dapat dilakukan dalam memastikan kesehatan hewan.

"Pertama, pastikan hewan kurban sehat dan telah diperiksa oleh dokter hewan serta dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Kedua, segera laporkan gejala hewan sakit kepada Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di lokasi saudara. Ketiga, jangan potong hewan sakit," tuturnya.

Aspek kedua, kata Ira, kesejahteraan hewan. Kesejahteraan hewan yang dimaksud adalah bagaimana bersikap ihsan terhadap hewan. "Dalam hal ini tenaga penyembelih atau panitia kurban harus memperlakukan hewan kurban dengan baik," tambahnya.

Ira menyampaikan, aspek kesejahteraan hewan mulai dari pengangkutan, penampungan, pemeliharaan selama penampungan dan penyembelihan.

Aspek ketiga adalah kehalalan daging kurban. Dalam melakukan penyembelihan hewan kurban, tenaga penyembelih haruslah yang berkeahlian menyembelih dan memahami syariat Islam. Namun permasalahan yang sering terjadi pada idul kurban adalah terbatasnya tenaga penyembelih yang berkompeten. Pada akhirnya bermunculan tenaga-tenaga penyembelih dadakan yang tidak berkompeten untuk menyembelih.

"Menyikapi permasalahan ini, tenaga penyembelih tersebut harus meningkatkan kompetensinya agar berkeahlian dalam menyembelih hewan kurban," kata Ira.

Keempat, kata dia, aspek keamanan pangan yang mencakup pemeriksaan post mortem, kesehatan sanitasi lokasi pemotongan dan tata cara penanganan daging. Dalam hal ini proses pemotongan mulai dari hewan disembelih sampai pemisahan daging janganterlalu lama.

Perempuan yang juga seorang dokter hewan ini menegaskan, agar penaganan daging dan jeroan terpisah. "Jangan sampai daging terkontaminasi oleh kororan dari jeroan," jelas Ira.

Kemudian, kata Ira, jangan menumpuk hewan yang baru disembelih dengan jeroan yang sudah dikelauarkan. Karena, hal itu berpotensi membuat daging dan jeroan membusuk.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6293 seconds (0.1#10.140)