Meski Hoax, Warga Tetap Resah dengan Broadcast Geng Motor

Rabu, 07 September 2016 - 16:31 WIB
Meski Hoax, Warga Tetap...
Meski Hoax, Warga Tetap Resah dengan Broadcast Geng Motor
A A A
JAKARTA - Polisi memastikan, jika broadcast yang beredar di masyarakat akan adanya serangan geng motor itu hoax. Meski begitu, warga masih khawatir dan meminta polisi melakukan patroli pada jam-jam rawan.

Salah satu pekerja di bengkel yang ada di Jalan Warung Jati Barat, Dirwanto (32) mengatakan, dia memang mendengar dari mulut temannya jika ada serangan sekelompok orang di warnet yang tak jauh dari tempatnya bekerja itu. Namun, dia tidak melihat langsung serangan tersebut sehingga tidak dapat memastikan kalau itu serangan geng motor atau bukan.

Sebelum terjadinya serangan, kata pria yang dipanggil Anto itu, dia memang pernah membaca broadcast akan adanya serangan geng motor di kawasan Jagakarsa dan Pasar Minggu. Broadcast tersebut beredar melalui pesan WhatsApp.

"Entah itu hoax atau bukan. Pastinya itu mempengaruhi saya kalau lagi lewat di jalanan. Apalagi saya suka balik malam kan, kalau pulang balik yah lewatnya dari Kebagusan itu," ujarnya saat berbincang di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jaksel, Rabu (7/9/2016).

Menurutnya, di broadcast disebutkan kawasan yang bakal disatroni kawanan geng motor itu ada di Jalan Kebagusan Raya. Akibatnya, jika dia pulang pada jam sepi, dia pun kerap melalui jalan memutar yang lebih jauh, yakni melalui TB Simatupang hingga ke Lenteng Agung. Padahal, jika melalui Jalan Kebagusan Raya itu waktu tempuhnya akan lebih dekat.

"Jam sepi itu dari jam 02.00-04.00 WIB. Itu di sini (Jalan Warung Jati Barat) sepi, polisi juga satu dua patroli. Apalagi di Kebagusan, itu kalau sudah jam segitu sepi sekali," tuturnya.

Lebih jauh, tambah pria yang tinggal di Kelapa Hijau, Jagakarsa itu, karena terpengaruh dengan broadcast geng motor, dia pun kerap membawa obeng di dalam tas gendongnya. Obeng itu dibawa sebagai perlindungan jika sampai dirinya diserang kawanan geng motor, termasuk begal.

"Makanya, saya sih maunya polisi itu patroli terus di jam sepi. Jangan cuman satu dua saja yang patroli, percuma jadi tidak termonitor. Lalu, penerangan jalan pun ditambahi lah di Jalan yang sepi dan gelap, kayak di Kebagusan juga," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayakari menyatakan, beberapa waktu lalu memang beredar broadcast akan adanya serangan dari geng motor disejumlah titik yang ada di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun, dia memastikan jika broadcast tersebut hoax belaka.

"Broadcast itu hoax. Tapi tetap kami sebagai aparat akan terus melakukan patroli secara rutin. Patroli itu sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak kejahatan di jalanan," paparnya.

Begitu pula dengan Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu AKP Triyogo Handoyo menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polsek Jagakarsa dan Polres Jakarta Selatan untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan di malam hari dengan melakukan patroli di kawasan rawan tindak kejahatan dan balap liar.

"Jika menemukan adanya kecurigaan atau tindak kejahatan, segera melaporkannya ke polisi. Kami akan tindak lanjuti," tutupnya.
(ysw)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2810 seconds (0.1#10.24)