Warga Jakarta Timur Bikin Shock Therapy Buat Ahok
A
A
A
JAKARTA - Isu penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan dilakukan saat peresmian RPTRA Rusun Cibesel, Jakarta Timur, tidak terbukti. Kendati begitu, Forum RT/RW se-Jakarta Timur mengaku sukses membuat shock therapy buat Ahok.
Salah satu warga Rusun Cibesel, Apung (29) mengaku warga rusun tidak ada kegiatan mobilisasi massa untuk penolakan Ahok. "Kalau untuk demo bukan warga sini, enggak ada demo sama sekali dari warga di sini," kata Apung warga Rusun Cibesel Blok E, Selasa (23/8/2016).
Sementara itu, Koordinator aksi, yang mengaku ditunjuk Forum RT/RW se-Jakarta Timur, Anas Saibu mengatakan, aksi itu ditargetnya diikuti 500 lebih orang dari berbagai elemen organisasi.
Namun, hingga Ahok pulang dari acara peresmian, tak ada warga yang datang ke parkiran TPU Kebon Nanas, yang direncanakan sebagai tempat kumpul massa aksi.
Anas mengklaim sekelompok anggota ormas dan Aktivis Ratna Sarumpaet, dan rekan-rekannya di forum tersebut hadir di peresmian RPTRA Cibesel, tidak di lokasi titik kumpul aksi.
"Sebenarnya kita enggak batal, ada teman di dalam dan di luar cuma lihat situasi dan kondisi. Kita tidak maksa untuk melakukan aksi secara frontal," tegas Anas.
Sehingga Anas menolak kalau aksinya disebut batal. Dirinya yakin niat pihaknya tersebut sudah membuat shock therapy untuk Ahok.
"Aksi ini juga walaupun tidak ada tapi kita berikan shock therapy, pelajaran khususnya untuk DKI 1 (Ahok) bahwa warga Jakarta Timur tidak suka dengan kepemimpinan beliau," tutupnya.
Salah satu warga Rusun Cibesel, Apung (29) mengaku warga rusun tidak ada kegiatan mobilisasi massa untuk penolakan Ahok. "Kalau untuk demo bukan warga sini, enggak ada demo sama sekali dari warga di sini," kata Apung warga Rusun Cibesel Blok E, Selasa (23/8/2016).
Sementara itu, Koordinator aksi, yang mengaku ditunjuk Forum RT/RW se-Jakarta Timur, Anas Saibu mengatakan, aksi itu ditargetnya diikuti 500 lebih orang dari berbagai elemen organisasi.
Namun, hingga Ahok pulang dari acara peresmian, tak ada warga yang datang ke parkiran TPU Kebon Nanas, yang direncanakan sebagai tempat kumpul massa aksi.
Anas mengklaim sekelompok anggota ormas dan Aktivis Ratna Sarumpaet, dan rekan-rekannya di forum tersebut hadir di peresmian RPTRA Cibesel, tidak di lokasi titik kumpul aksi.
"Sebenarnya kita enggak batal, ada teman di dalam dan di luar cuma lihat situasi dan kondisi. Kita tidak maksa untuk melakukan aksi secara frontal," tegas Anas.
Sehingga Anas menolak kalau aksinya disebut batal. Dirinya yakin niat pihaknya tersebut sudah membuat shock therapy untuk Ahok.
"Aksi ini juga walaupun tidak ada tapi kita berikan shock therapy, pelajaran khususnya untuk DKI 1 (Ahok) bahwa warga Jakarta Timur tidak suka dengan kepemimpinan beliau," tutupnya.
(ysw)