Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Haji Lulung Kembali Diperiksa Bareskrim
Haji Lulung Kembali Diperiksa Bareskrim
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung mendatangi gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan.
Haji Lulung dan Ferryal Sofyan diperiksa terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat digital education classroom diseluruh SMA di Jakarta Barat yang menggunakan APBD tahun 2014.
"Hari ini Lulung menjalani pemeriksaan," singkat Kasubdit I Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Kombes Adi Deriyan Jayamarta di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Selain Lulung, penyidik juga memeriksa anggota DPRD DKI Jakarta yaitu Ferryal Sofyan. "Dia dulu koordinator Komisi E DPRD DKI Jakarta waktu pengadaan alat," ujar Adi.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Baresmkrim Polri telah menetapkan Alex Usman dan G. F Posenti M. Marung alias (GM) atas kasus dugaan korupsi pengadaan alat printer dan scanner tiga dimensi di 25 sekolah SMAN/SMKN wilayah Jakarta Barat, pada tahun anggaran 2014 lalu dan merugikan negara sebesar Rp67 miliar rupiah.
Haji Lulung dan Ferryal Sofyan diperiksa terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat digital education classroom diseluruh SMA di Jakarta Barat yang menggunakan APBD tahun 2014.
"Hari ini Lulung menjalani pemeriksaan," singkat Kasubdit I Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Kombes Adi Deriyan Jayamarta di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Selain Lulung, penyidik juga memeriksa anggota DPRD DKI Jakarta yaitu Ferryal Sofyan. "Dia dulu koordinator Komisi E DPRD DKI Jakarta waktu pengadaan alat," ujar Adi.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Baresmkrim Polri telah menetapkan Alex Usman dan G. F Posenti M. Marung alias (GM) atas kasus dugaan korupsi pengadaan alat printer dan scanner tiga dimensi di 25 sekolah SMAN/SMKN wilayah Jakarta Barat, pada tahun anggaran 2014 lalu dan merugikan negara sebesar Rp67 miliar rupiah.
(ysw)
Explore More