Razia Pelajar, Pedang Satu Meter Disembunyikan di Belakang Pospol
A
A
A
TANGERANG - Untuk mengantisipasi tawuran pelajar di Kota Tangerang, polisi melakukan razia di dua sekolah yang terlibat bentrok dan menyebabkan satu siswa tewas. Dalam razia tersebut, polisi tidak menemukan senjata tajam dibawa pelajar tetapi petugas menemukan pedang sepanjang satu meter yang disembunyikan di belakang pos polisi.
Sehari sebelumnya, Fajri Ramadhan (16) siswa SMK Negeri 4 kota Tangerang tewas dalam tawuran dengan pelajar dari SMK PGRI 2. Untuk mengantisipasi bentrok susulan, petugas melakukan sweeping senjata tajam.
Dalam sweeping tersebut, petugas melakukan pemeriksaan tas seluruh siswa. Tak hanya itu, petugas juga menyisir lingkungan sekolah untuk mencari senjata tajam yang disembunyikan siswa. (Baca: Siswa SMKN 4 Tewas Ditusuk Saat Tawuran)
Hasilnya, petugas menemukan sebuah pedang sepanjang satu meter yang disembunyikan di belakang Pos Polisi jalan TMP Taruna. Sajam yang diduga akan digunakan untuk tawuran susulan.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Widji Lestanto mengatakan, kegiatan ini untuk mengantisipasi adanya tawuran susulan setelah terjadi pada Sabtu 20 Agustus 2016 lalu.
“Kita lakukan pemeriksaan barang bawaan siswa dan juga memberikan pembinaan agar tawuran tidak terulang,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Fajri Ramadhan (16) siswa SMK Negeri 4 kota Tangerang tewas dalam tawuran dengan pelajar dari SMK PGRI 2. Untuk mengantisipasi bentrok susulan, petugas melakukan sweeping senjata tajam.
Dalam sweeping tersebut, petugas melakukan pemeriksaan tas seluruh siswa. Tak hanya itu, petugas juga menyisir lingkungan sekolah untuk mencari senjata tajam yang disembunyikan siswa. (Baca: Siswa SMKN 4 Tewas Ditusuk Saat Tawuran)
Hasilnya, petugas menemukan sebuah pedang sepanjang satu meter yang disembunyikan di belakang Pos Polisi jalan TMP Taruna. Sajam yang diduga akan digunakan untuk tawuran susulan.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Widji Lestanto mengatakan, kegiatan ini untuk mengantisipasi adanya tawuran susulan setelah terjadi pada Sabtu 20 Agustus 2016 lalu.
“Kita lakukan pemeriksaan barang bawaan siswa dan juga memberikan pembinaan agar tawuran tidak terulang,” ujarnya.
(ysw)