Ratusan PNS Kota Depok Dimutasi
A
A
A
DEPOK - Wali kota Depok Mohammad idris merotasi ratusan pejabat di lingkungan Pemkot Depok. Ratusan PNS esselon II, III, dan IV telah dilantik untuk menempati posisi baru mereka, tadi siang.
Pelantikkan dilakukan di Aula Teratai Lantai 1 Balalai Kota Depok, Jumat, 19 Agustus 2016 kemarin. Pelantikan dilakukan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris didampingi Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, disaksikan Ketua DPRD Depok Hendrik Tangke Allo dan Wakil Ketua Komisi A Hamzah.
Idris mengatakan, pelantikan ini merupakan bagian dari organisasi dalam rangka pemantapan karir pegawai di lingkungan Pemkot Depok. "Ini sebagai penyegaran kinerja, dan dimaknai dari audit organisasi bukan hanya figur semata," kata Idris, Jumat, 19 Agustus 2016 kemarin.
Idris melanjutkan, ada tiga pendekatan yang dilihat dalam melakukan mutasi, rotasi dan promosi. Yakni agama, ketulusan dan menerima jabatan. "Ini dijadikan momentum untuk realisasi reformasi birokrasi, membenahi, berevektifitas dan efisien organisasi," bebernya.
Kemudian pendekatan moral, recovery identitas. Harus berkomitmen untuk melayani dan mensejahterakan. Tempat untuk seseorang berprestasi dan produktif. Juga recovery kredibilitas, dan recovery acceptabilitas atau pengakuan masyarakat sehingga dapat bekerja nyata dan terstruktur.
"Saya tidak ingin mengungkapkan istilah yang tidak populer, seperti dinas buangan tapi harus penyesuaian kompetensi," pungkasnya.
Pelantikkan dilakukan di Aula Teratai Lantai 1 Balalai Kota Depok, Jumat, 19 Agustus 2016 kemarin. Pelantikan dilakukan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris didampingi Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, disaksikan Ketua DPRD Depok Hendrik Tangke Allo dan Wakil Ketua Komisi A Hamzah.
Idris mengatakan, pelantikan ini merupakan bagian dari organisasi dalam rangka pemantapan karir pegawai di lingkungan Pemkot Depok. "Ini sebagai penyegaran kinerja, dan dimaknai dari audit organisasi bukan hanya figur semata," kata Idris, Jumat, 19 Agustus 2016 kemarin.
Idris melanjutkan, ada tiga pendekatan yang dilihat dalam melakukan mutasi, rotasi dan promosi. Yakni agama, ketulusan dan menerima jabatan. "Ini dijadikan momentum untuk realisasi reformasi birokrasi, membenahi, berevektifitas dan efisien organisasi," bebernya.
Kemudian pendekatan moral, recovery identitas. Harus berkomitmen untuk melayani dan mensejahterakan. Tempat untuk seseorang berprestasi dan produktif. Juga recovery kredibilitas, dan recovery acceptabilitas atau pengakuan masyarakat sehingga dapat bekerja nyata dan terstruktur.
"Saya tidak ingin mengungkapkan istilah yang tidak populer, seperti dinas buangan tapi harus penyesuaian kompetensi," pungkasnya.
(whb)