PT KAI Kebut Pembangunan Kereta Api Bandara
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus mengebut proyek pembangunan Kereta Api (KA) Bandara Soekarno Hatta. Hal tersebut demi terciptanya transportasi massal yang terintegrasi.
Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Bambang S Prayitno mengatakan, Kemenhub, Pemprov Banten, Pemkot Tangerang dan PT KAI serta PT Railink sebagai operator, secara bertahap membangun sarana dan prasarana transportasi yang terintergrasi ini dengan jarak tempuh sekira 37,65 Km.
Mulai dari Stasiun Manggarai sampai dengan Batu Ceper dan berakhir di Bandara Soetta. "Ada enam stasiun yang akan dikembangkan terkait dengan KA Bandara ini, seperti stasiun Manggarai, Sudirman Baru, Tanah Abang, Duri, Batuceper dan stasiun di Bandara Soetta.
Sementara jalur KA eksisting yang digunakan mulai dari Stasiun Manggarai sampai Batu Ceper dan pembangunan jalur KA baru (Double track) mulai Batuceper sampai dengan stasiun di Bandara Soetta (M1) sepanjang 12,3 Km dan rincian luasan milik masyarakat 150.069 meter persegi (452 bidang). Selanjutnya, milik PT Angkasa Pura 94.826 meter persegi (22 bidang) dan fasum 8.054 meter persegi (52 bidang).
"Yang sudah proses ganti rugi per tanggal 28 Juli adalah 252.949 meter persegi atau 68,1%, dari luasan keseluruhan sebanyak 371.413 meter persegi atau 867 bidang," kata Bambang di kantornya di Kawasan, Cikini, Jakarta pusat, Rabu (10/8/2016).
Bambang menuturkan, KA bandara merupakan kepentingan nasional sehingga memerlukan dukungan semua elemen masyarakat dan instansi terkait demi terciptanya sistem transportasi nasional masa depan yang terintegrasi.
Bambang menjelaskan, pengembangan KA bandara merupakan catatan sejarah pengembangan transposratasi nasional untuk terus memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman.
"Kebutuhan masyarakat akan moda transportasi alternatif sangat diperlukan dikarenakan tingkat pertumbuhan transportasi darat lainnya yang semakin padat. Sementara akses yang bisa ditempuh menuju bandara saat ini hanya melalui jalan raya dan jalan tol," jelas Bambang.
PT KAI melalui PT Railink sebagai operator KA Bandara akan mengoperasikannya dengan rencana 10 train set KA khusus, dan masing-masing trainset terdiri 6 kereta/gerbong dengan jumlah seat 272. "Kapasitas angkut 33.728 per harinya," ujarnya.
Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Bambang S Prayitno mengatakan, Kemenhub, Pemprov Banten, Pemkot Tangerang dan PT KAI serta PT Railink sebagai operator, secara bertahap membangun sarana dan prasarana transportasi yang terintergrasi ini dengan jarak tempuh sekira 37,65 Km.
Mulai dari Stasiun Manggarai sampai dengan Batu Ceper dan berakhir di Bandara Soetta. "Ada enam stasiun yang akan dikembangkan terkait dengan KA Bandara ini, seperti stasiun Manggarai, Sudirman Baru, Tanah Abang, Duri, Batuceper dan stasiun di Bandara Soetta.
Sementara jalur KA eksisting yang digunakan mulai dari Stasiun Manggarai sampai Batu Ceper dan pembangunan jalur KA baru (Double track) mulai Batuceper sampai dengan stasiun di Bandara Soetta (M1) sepanjang 12,3 Km dan rincian luasan milik masyarakat 150.069 meter persegi (452 bidang). Selanjutnya, milik PT Angkasa Pura 94.826 meter persegi (22 bidang) dan fasum 8.054 meter persegi (52 bidang).
"Yang sudah proses ganti rugi per tanggal 28 Juli adalah 252.949 meter persegi atau 68,1%, dari luasan keseluruhan sebanyak 371.413 meter persegi atau 867 bidang," kata Bambang di kantornya di Kawasan, Cikini, Jakarta pusat, Rabu (10/8/2016).
Bambang menuturkan, KA bandara merupakan kepentingan nasional sehingga memerlukan dukungan semua elemen masyarakat dan instansi terkait demi terciptanya sistem transportasi nasional masa depan yang terintegrasi.
Bambang menjelaskan, pengembangan KA bandara merupakan catatan sejarah pengembangan transposratasi nasional untuk terus memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman.
"Kebutuhan masyarakat akan moda transportasi alternatif sangat diperlukan dikarenakan tingkat pertumbuhan transportasi darat lainnya yang semakin padat. Sementara akses yang bisa ditempuh menuju bandara saat ini hanya melalui jalan raya dan jalan tol," jelas Bambang.
PT KAI melalui PT Railink sebagai operator KA Bandara akan mengoperasikannya dengan rencana 10 train set KA khusus, dan masing-masing trainset terdiri 6 kereta/gerbong dengan jumlah seat 272. "Kapasitas angkut 33.728 per harinya," ujarnya.
(whb)