Butuh Modal Nikah, Pria Ini Bobol 10 Kamar Apartement Mediterania

Minggu, 31 Juli 2016 - 22:30 WIB
Butuh Modal Nikah, Pria Ini Bobol 10 Kamar Apartement Mediterania
Butuh Modal Nikah, Pria Ini Bobol 10 Kamar Apartement Mediterania
A A A
JAKARTA - Lemah pengawasan keamanan di Apartement Mediterania harus di bayar mahal. Sebanyak 10 unit kamar di apartemen mewah tersebut dibobol pencuri.

Pelaku pencurian ialah Krisnardi Wijaya (29) yang telah dibekuk petugas Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat. Penangkapan pelaku setelah penyidik melakukan penelusuran melalui situs jual beli online pada Sabtu, 30 Juli 2016 kemarin.

"Pelaku menjual barang curian dengan harga murah, karena itu kami mencurigai dengan rentetan pencurian yang terjadi di apartemen tersebut," ungkap Kapolsek Tanjung Duren Kompol Hari Purnomo saat dikonfirmasi pada Minggu (31/7/2016).

Hari mengaku, mengerucutnya dugaan pelaku setelah penyidik mencurigai dalam satu lantai dan gedung yang sama, para tetangga mengalami pencurian. Total dari 10 unit yang dibobol, lima di antaranya melaporkan kejadian ke Polisi.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Antonius menambahkan, dalam menjalankan aksinya pelaku membobol unit apartemen dengan menggunakan klip kertas, memutar lubang kunci dan membuka layaknya film aksi.

Kondisi ini diperparah dengan tidak berfungsinya sejumlah CCTV di lorong apartemen. Sehingga kondisi demikian dimanfaatkan pelaku yang melancarkan aksinya dengan memanfaatkan sepinya apartemen terutama saat siang hari.

Menurut Antonius, pelaku sempat mencoba mengelabui polisi dengan menjual beberapa barang curian melalui situs jual beli online. Sementara beberapa barang yang belum dijual, disimpan dalam lemari kamar dan bagasi mobilnya.

Salah satu korban yakni Sharon (29) tinggal di Apartement Mediterania Garden 1 Tower A lantai 29, mengaku telah kehilangan sejumlah benda elektronik seperti TV LG 32 inci, laptop, perhiasan, hingga uang tunai. Kejadian ini membuat Sharon merugi sekitar Rp50 juta," ujarnya.

"Pelaku nekat melakukan pencurian karena butuh uang biaya nikah. Sementara penghasilannya sebagai pegawai swasta tidak mencukupi," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5129 seconds (0.1#10.140)