Ini Kata Putu Arta soal Beredarnya Percakapan Internal di Group WA
A
A
A
JAKARTA - Pendamping ahli Teman Ahok Putu Arta angkat bicara terkait beredarnya capture group WhatsApp (WA). Dalam chatting-an di group WA bernama Visi Muda Bali, Putu Arta membenarkan semua pernyataan Adian Napitupulu.
I Gusti Putu Arta mengatakan, pembicaraan WA yang beredar benar pembicaraan dirinya dengan aktifis muda Bali pada 17 Juni 2016 lalu. "Namun yang beredar sudah direkayasa karena ada bagian yang terpotong," kata Putu Arta saat dikonfirmasi Sindonews, Selasa (19/7/2016).
Putu Arta menuturkan, konteks pembicaraan soal analisis apakah Ahok akan maju via independen atau parpol. Konteks soft landing dalam WA itu, lanjut dia, jika Ahok masuk via parpol pasti akan mengajak Teman Ahok bicara.
"Saya tidak dalam posisi di WA memastikan dan tahu bahwa Ahok akan maju via jalur mana," ucapnya. Terkait konteks statement Adian Napitupulu benar semua, Putu Artha menerangkan, ini dalam kaitan penilaian Adian bahwa kecenderungan Ahok sangat besar ke parpol. Bukan dalam konteks kinerja Teman Ahok.
"Di pembicaraan WA kami tak ada menilai kinerja Teman Ahok atau membahas penilaian Adian terhadap Teman Ahok. Murni konteks kalimat itu respons sy yang sepakat atas penilaian Adian bahwa kecenderungan Ahok via parpol. Saat itu 17 Juni sedang terjadi silang pendapat soal pernyataan Jokowi ke Adian dan Ahok soal proses pencalonan. Nah statement saya membenarkan Adian dalam konteks penilaian atas pernyataan Adian soal kecenderungan ke parpol. Saat ini belum muncul isu soal Pospera vs Teman Ahok yang baru muncul 22 Juni. Tidak ada urusan dengan sikap Adian soal kinerja verifikasi dukungan KTP Teman Ahok," paparnya.
Putu Arta menyebut seluruh isi pembicaraan WA yang terkait masih disimpannya.
I Gusti Putu Arta mengatakan, pembicaraan WA yang beredar benar pembicaraan dirinya dengan aktifis muda Bali pada 17 Juni 2016 lalu. "Namun yang beredar sudah direkayasa karena ada bagian yang terpotong," kata Putu Arta saat dikonfirmasi Sindonews, Selasa (19/7/2016).
Putu Arta menuturkan, konteks pembicaraan soal analisis apakah Ahok akan maju via independen atau parpol. Konteks soft landing dalam WA itu, lanjut dia, jika Ahok masuk via parpol pasti akan mengajak Teman Ahok bicara.
"Saya tidak dalam posisi di WA memastikan dan tahu bahwa Ahok akan maju via jalur mana," ucapnya. Terkait konteks statement Adian Napitupulu benar semua, Putu Artha menerangkan, ini dalam kaitan penilaian Adian bahwa kecenderungan Ahok sangat besar ke parpol. Bukan dalam konteks kinerja Teman Ahok.
"Di pembicaraan WA kami tak ada menilai kinerja Teman Ahok atau membahas penilaian Adian terhadap Teman Ahok. Murni konteks kalimat itu respons sy yang sepakat atas penilaian Adian bahwa kecenderungan Ahok via parpol. Saat itu 17 Juni sedang terjadi silang pendapat soal pernyataan Jokowi ke Adian dan Ahok soal proses pencalonan. Nah statement saya membenarkan Adian dalam konteks penilaian atas pernyataan Adian soal kecenderungan ke parpol. Saat ini belum muncul isu soal Pospera vs Teman Ahok yang baru muncul 22 Juni. Tidak ada urusan dengan sikap Adian soal kinerja verifikasi dukungan KTP Teman Ahok," paparnya.
Putu Arta menyebut seluruh isi pembicaraan WA yang terkait masih disimpannya.
(whb)