Trauma, Warga Memilih Vaksin Ulang di Puskesmas
A
A
A
BEKASI - Warga Bekasi nampaknya trauma dengan kasus vaksin palsu yang banyak terjadi di wilayah mereka. Untuk mendapatkan vaksin ulang, orangtua balita yang menjadi korban vaksin palsu memilih melakukannya di Puskesmas.
Di Kabupaten Bekasi, sebanyak 21 bayi dijadwalkan mendapatkan vaksin ulang di Rumah Sakit Sayang Bunda, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin (18/7/2016). Sayangnya sebagian masyarakat menolak vaksin ulang karena masih trauma dengan vaksin palsu.
”Kami memilih vaksin di Puskesmas daripada di RS, kami trauma dengan vaksin palsu,” kata Catur (34) salah satu orangtua korban vaksin palsu di RS Sayang Ibu, Bekasi. Catur mengaku mendapatkan undangan dari rumah sakit untuk membawa anaknya yang masih berusia tujuh bulan, agar divaksin ulang.
Catur menceritakan, anaknya divaksin di RSIA Sayang Bunda sejak 12 Desember 2015 lalu. Bahkan, ketika pertama kali mendapat vaksin di rumah sakit itu anaknya sempat dirawat selama sepekan di RS Mitra Keluarga, Bekasi Barat.
Rumah Sakit Sayang Bunda mencatat ada 21 pasien vaksin palsu yang mendapatkan jadwal vaksin ulang. Rinciannya 20 anak vaksin jenis Pediacel dan jenis Tripacel. Namun, hingga kini belum diketahui apakah seluruh warga mengikuti vaksin ulang.
Di Kabupaten Bekasi, sebanyak 21 bayi dijadwalkan mendapatkan vaksin ulang di Rumah Sakit Sayang Bunda, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin (18/7/2016). Sayangnya sebagian masyarakat menolak vaksin ulang karena masih trauma dengan vaksin palsu.
”Kami memilih vaksin di Puskesmas daripada di RS, kami trauma dengan vaksin palsu,” kata Catur (34) salah satu orangtua korban vaksin palsu di RS Sayang Ibu, Bekasi. Catur mengaku mendapatkan undangan dari rumah sakit untuk membawa anaknya yang masih berusia tujuh bulan, agar divaksin ulang.
Catur menceritakan, anaknya divaksin di RSIA Sayang Bunda sejak 12 Desember 2015 lalu. Bahkan, ketika pertama kali mendapat vaksin di rumah sakit itu anaknya sempat dirawat selama sepekan di RS Mitra Keluarga, Bekasi Barat.
Rumah Sakit Sayang Bunda mencatat ada 21 pasien vaksin palsu yang mendapatkan jadwal vaksin ulang. Rinciannya 20 anak vaksin jenis Pediacel dan jenis Tripacel. Namun, hingga kini belum diketahui apakah seluruh warga mengikuti vaksin ulang.
(ysw)