Hari Pertama Sekolah, Anak Buah Airin Sibuk Antar Anak
A
A
A
DEPOK - Kesibukan mengantar anak di hari pertama sekolah dilakukan para orangtua, termasuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mereka sudah datang ke sekolah sebelum lonceng sekolah berbunyi pukul 07.00 WIB.
Para PNS kali ini lebih lega dengan adanya surat edaran dari Kementerian dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang imbauan mengantar anak di hari pertama sekolah. Keputusan itu dinilai bijak, karena para PNS dapat lebih longgar datang ke kantor karena pentingnya mengantar anak di hari pertama sekolah.
Salah satu orangtua yang berprofesi sebagai PNS di Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Irma, mengantar putranya di hari pertama sekolah. Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkot Tangsel ini mengantar anaknya yang baru naik ke kelas 2 di Sekolah Al Ma'mun Education Center (AMEC) Bojongsari, Depok.
"Ada surat edaran ini senang saja kami mempunyai kesempatan antar anak. Ibu Wali Kota (Airin Rachmi Diany) juga mendukung penuh karena beliau juga perempuan seorang ibu dimana hari sekolah penting untuk mendamping putra putri kita," kata Irma di Sekolah AMEC, Bojongsari, Depok, Senin (18/7/2016).
Menurutnya, tidak ada patokan batas waktu pukul berapa para PNS harus hadir di kantor. Intinya, usai mengantar anak sekolah, para PNS diminta langsung bekerja.
"Enggak ada patokan sampai jam berapa. Intinya setelah selesai antar anak langsung ke kantor, saya juga sudah izin atasan," ungkapnya.
Menurutnya, mengantar anak di hari pertama penting untuk mendukung mental dan karakter anak. "Tentu penting sekali karena orangtua harus kenal siapa wali kelasnya. Lalu siapa saja teman-temannya karena kan tiap kenaikan ada rolling," kata Irma.
Direktur Sekolah AMEC Ma’mun Ibnu Ridwan mengatakan, pihak sekolah juga mendukung dengan kebijakan tersebut, dengan memfasilitasi para orangtua mengantarkan anak mereka untuk beradaptasi. Para guru juga meminta izin untuk mengantar anak mereka ke sekolah.
"Ada delapan guru juga yang meminta izin untuk mengantar anak ke sekolah. Ini biasanya kami berlakukan selama tiga hari. Untuk selanjutnya orangtua hanya mengantar di depan agar anak mandiri," tuturnya.
Para PNS kali ini lebih lega dengan adanya surat edaran dari Kementerian dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang imbauan mengantar anak di hari pertama sekolah. Keputusan itu dinilai bijak, karena para PNS dapat lebih longgar datang ke kantor karena pentingnya mengantar anak di hari pertama sekolah.
Salah satu orangtua yang berprofesi sebagai PNS di Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Irma, mengantar putranya di hari pertama sekolah. Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkot Tangsel ini mengantar anaknya yang baru naik ke kelas 2 di Sekolah Al Ma'mun Education Center (AMEC) Bojongsari, Depok.
"Ada surat edaran ini senang saja kami mempunyai kesempatan antar anak. Ibu Wali Kota (Airin Rachmi Diany) juga mendukung penuh karena beliau juga perempuan seorang ibu dimana hari sekolah penting untuk mendamping putra putri kita," kata Irma di Sekolah AMEC, Bojongsari, Depok, Senin (18/7/2016).
Menurutnya, tidak ada patokan batas waktu pukul berapa para PNS harus hadir di kantor. Intinya, usai mengantar anak sekolah, para PNS diminta langsung bekerja.
"Enggak ada patokan sampai jam berapa. Intinya setelah selesai antar anak langsung ke kantor, saya juga sudah izin atasan," ungkapnya.
Menurutnya, mengantar anak di hari pertama penting untuk mendukung mental dan karakter anak. "Tentu penting sekali karena orangtua harus kenal siapa wali kelasnya. Lalu siapa saja teman-temannya karena kan tiap kenaikan ada rolling," kata Irma.
Direktur Sekolah AMEC Ma’mun Ibnu Ridwan mengatakan, pihak sekolah juga mendukung dengan kebijakan tersebut, dengan memfasilitasi para orangtua mengantarkan anak mereka untuk beradaptasi. Para guru juga meminta izin untuk mengantar anak mereka ke sekolah.
"Ada delapan guru juga yang meminta izin untuk mengantar anak ke sekolah. Ini biasanya kami berlakukan selama tiga hari. Untuk selanjutnya orangtua hanya mengantar di depan agar anak mandiri," tuturnya.
(mhd)