25 Pasien Terdata Gunakan Vaksin Palsu di RS Elisabeth Narogong
A
A
A
BEKASI - RS Elisabeth, Narogong, Kota Bekasi, telah mendatang sebanyak 25 pasien yang diduga mendapat vaksin palsu dari RS tersebut. Manajemen RS berjanji bertanggung jawab penuh atas kejadian penggunaan vaksin palsu.
”Kami akan tanggungjawab sepenuhnya terkait pemberian vaksin palsu,” kata Winan petugas layanan konsumen RS Elisabeth, Jumat (15/7/2016). Winan melanjutkan, manajemen sedang berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menentukan langkah selanjutnya.
Secara bersamaan pihaknya juga masih mendata pasien yang pernah melakukan vaksinasi dalam rentang waktu November 2015 dan Juni 2016. Namun, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan vaksinasi ulang terhadap para pasien yang terindikasi menggunakan vaksin palsu.
Winan juga membenarkan, pasokan obat di sana dari distributor CV Azka Medical sejak November 2015 hingga Juni 2016. Adapun distributor ini disebut oleh Kementerian Kesehatan adalah pemasok vaksin palsu di sejumlah rumah sakit, klinik dan bidan di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan DKI Jakarta.
"Hingga hari ini sudah ada 25 pasien yang didata menggunakan vaksin palsu," ujarnya.
”Kami akan tanggungjawab sepenuhnya terkait pemberian vaksin palsu,” kata Winan petugas layanan konsumen RS Elisabeth, Jumat (15/7/2016). Winan melanjutkan, manajemen sedang berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menentukan langkah selanjutnya.
Secara bersamaan pihaknya juga masih mendata pasien yang pernah melakukan vaksinasi dalam rentang waktu November 2015 dan Juni 2016. Namun, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan vaksinasi ulang terhadap para pasien yang terindikasi menggunakan vaksin palsu.
Winan juga membenarkan, pasokan obat di sana dari distributor CV Azka Medical sejak November 2015 hingga Juni 2016. Adapun distributor ini disebut oleh Kementerian Kesehatan adalah pemasok vaksin palsu di sejumlah rumah sakit, klinik dan bidan di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan DKI Jakarta.
"Hingga hari ini sudah ada 25 pasien yang didata menggunakan vaksin palsu," ujarnya.
(whb)